MAKASSAR, SULSEL •• Pasca konflik, pedagang di Pasar Butung Makassar menggelar rapat Persiapan Teknis Penataan dan Pengelolaan Pedagang yang dihadiri oleh pengelola dan Asosiasi Pedagang Pasar Butung di lantai empat Pasar Butung, Makassar, Kamis 5 September 2024.
Dalam pantauan Enews Indonesia, terlihat pihak pengelola dan pedagang berbicara secara bergantian menyampaikan masukan-masukannya.
“Terima kasih atas kehadiran pedagang pada rapat kali ini. Saya, sebagai ketua rapat merasa senang dapat memimpin dan berkolaborasi dengan semua pedagang di Pasar Butung untuk mencapai hasil yang maksimal dengan target pedagang nyaman berdagang dengan peningkatan kualitas fasilitas pasar yang sejak di tinggalkan oleh H.Iwan kian hancur dan semrawut,” tutur Asriadi Doloking selaku pengelola Pasar Butung.
Asriadi menyampaikan, pihaknya selaku pengelola sah Pasar Butung akan memberikan pelayanan terbaik kepada pedagang. Banyak fasilitas yang rusak, pihaknya berkomitmen akan melakukan perbaikan seluruhnya.
Ia mengatakan, segala sarana dan prasarana di Pasar Butung akan ditingkatkan, bukan cuma untuk pedagang memperoleh kenyamanan tapi juga agar para pembeli nyaman.
“Kami pengelola Pasar Butung bersama Asosiasi Pedagang Pasar Butung siap di kritik demi kemajuan bersama, kenyamanan bersama. Marilah kita saling support antara pengelola, asosiasi pedagang dan pedagang Pasar Butung,” imbaunya.
Ia menekankan kepada semua pihak agar selalu mengedepankan sikap saling menghargai dan mendukung, sehingga Pasar Butung bisa kembali seperti yang dulu lagi. Aktivitas perdagangan lancar, dan pembeli juga merasa nyaman ke Pasar Butung untuk belanja.
“Kami juga telah membuka dialog bersama pedagang di Pasar Butung kemarin. Alhamdulillah semua pedagang yang hadir mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh anggota Marinir VI Makassar, yang telah memberi rasa nyaman berjualan,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, salah seorang pedagang, Rustam Nur Andi Patahangi berharap anggota Marinir menjaga keamanan di Pasar Butung.
“Jangan tinggalkan kami pak, di Pasar Butung. Pasar butung adalah tempat kami mencari nafkah bukan ring tinju, kalau mau berkelahi silakan saja di luar dan bikin ring tinju,” ucap Rustam lirih.
Sementara, Ketua Asosiasi Pasar Butung Makassar, H Mahyuddin menyampaikan, pada rapat sebelumnya pengelola dan pedagang berkomitmen untuk hilangkan aksi-aksi premanisme.
“Kalau ada yang mencoba menggangu serta meneror lagi Pasar Butung pasti akan diamankan oleh pihak yang berwajib,” tegasnya.
Selain itu, pasca konflik lalu, Mahyuddin mengaku telah membantu para pedagang yang dikeluarkan oleh pengelola bodong.
“Alhamdulillah semua pedagang yang telah dikeluarkan paksa kemarin oleh pengelola bodong, sudah kami bantu untuk bertemu dengan pengelola yang sah secara hukum,” ujarnya.
Hanya saja kata Mahyuddin, ada beberapa pedagang yang mengaku barang dagangannya hilang pasca konflik.
“Semua pedagang ini nantinya akan kami bantu buat laporan polisi di Polres Pelabuhan,” tutupnya.
Sebelumnya diwartakan, dua kubu saling bertikai bahkan bentrok di pusat grosir Pasar Butung Makassar. Pihak yang bertikai tersebut yakni antara pihak pengelola (Pasar Butung) yang mengaku sah melawan pengelola tidak sah secara hukum (ilegal).
Pertikaian itu memuncak saat sekelompok pria melakukan penyerangan dengan berniat mengambil alih (Pasar Butung) pada Rabu 22 Agustus 2024 sekira pukul 20:30 WITA malam.
Pada akhirnya, kubu yang mengaku memiliki legalitas (sah) secara hukum mengambil alih dan menguasai pusat grosir Pasar Butung Makassar dengan bantuan TNI AL.
Kuasa hukum pihak yang mengaku mempunyai legalitas, Hari Ananda Gani, SH menyebut bahwa pengelola yang sah adalah Drs.Muh.Anwar.cs.
“Di luar itu adalah bodong. Sengketa pengelola sudah berakhir, saat ini klien saya sudah mengelola. Tidak ada sikap intimidatif terhadap pedagang, tidak ada kekerasan, apalagi pungutan liar,” tegasnya saat dikonfirmasi Enews Indonesia, Ahad 25 Agustus 2024 lalu.
Jurnalis Enews: Angki Perdana