ENEWSINDONESIA.COM, BONE – Bupati Bone Andi Fahsar M Padjalangi menilai Oraganisasi Perangkat Daerah (OPD) kerap lamban lakukan penyerapan anggaran. OPD terkait diberi atensi khusus.
“Saya biasa marah kalau OPD mengulur waktu menyerap anggaran,” ujar Bupati Bone, Senin (6/2/2023).
Lebih lanjut ia mengatakan ia terkadang bertanya-tanya apa yang menyebabkan OPD tidak agresif dalam melakukan penyerapan anggaran di wilayah kerjanya.
“Saya biasa heran kenapa OPD mengulur waktu na ini bukanji uangmu ini uang negara,” katanya.
Andi Fahsar mengatakan hal itu perlu menjadi atensi khusus. Karena pihaknya selalu diingatkan oleh provinsi maupun pusat untuk agresif melakukan penyerapan.
“Setiap bulan kita melapor ke kementerian terkait penyerapan anggaran kita, meski kita banyak penyerapannya tidak maksimal, tetapi kalau dilihat daerah lain kita tidak terlalu parah,” terangnya.
Orang nomor satu di Bumi Arung Palakka ini mengatakan penyarapan anggaran terus digenjot sebab hal ini diyakini menjadi salah satu yang bisa mengendalikan ekonomi utamanya inflasi. Karena biasa penyerapan anggaran kurang jadi ekonomi kurang begerak.
“Serapan anggaran tinggi bisa mendongkrak ekonomi daerah. Karena ada belanja keuangan negara dan proyek juga berjalan sehingga banyak uang berputar,” ujarnya.
“Kalau OPD lambat menyerap anggaran itu menghambat masyarakat untuk bisa menikmati hasil pembangunan, jadi manfaatnya dari program tahunan kita lambat dirasakan masyarakat,” sambungnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Bone, Ambo Dalle dengan tegas mengatakan memang banyak OPD yang lamban dalam penyerapan anggaran. Hal itu karena banyak yang ditugaskan tidak sesuai bidangnya.
“Seandainya sesuai bidangnya pasti akan cepat menyerap anggaran. Karena dia paham apa yang harus dilakukan, ini tidak,” katanya.
Maka dari itu ia berpandangan bahwa setiap OPD tang ada di Kabupaten Bone memang mesti dijalankan oleh orang yang mempuni dan sesuai dengan bidang keahliannya dan yang pasti dibutuhkan komitmen yang kuat dari OPD tersebut untuk berbuat demi pemerintah yang lebih baik.
“Kalau ada kemauan tidak ada yang tidak bisa dilakukan jadi harus memang berbuat jika dianggap mampu, kalau tidak kita cari yang lebih kompeten,” tegasnya. (*)