Kabar Terkini Oknum Polisi Aniaya Warga di Bone, Kapolres: Telah Kami Amankan

Kapolres Bone: AKBP Arief Doddy Suryawan. (Dok. Enews)

ENEWSINDONESIA.COM, BONE ▪︎ Kasus dugaan penganiayaan yang melibatkan Kanit Reskrim Polsek Ajangale, Polres Bone, Bripka Andi Idhan berbuntut panjang. Saat ini, terduga pelaku diamankan oleh Propam di Mapolres Bone.

“Iya, sudah kami amankan. Begitu ada beritanya kemarin saya minta Kasi Propam untuk langsung bentuk tim untuk amankan yang bersangkutan, bersama saksi-saksi,” ujar Kapolres Bone AKBP Arief Doddy Suryawan kepada awak media, Ahad (7/7/2024).

banner 728x250  
 

Selain itu, Doddy mengaku telah menerbitkan surat perintah (Sprint) untuk memutasi Bripka AI.

Doddy menegaskan, tidak ingin ada anggota Polri yang melakukan pelanggaran.

“Sudah saya sprintkan ke Polres Bone. Dia langsung mutasi, tadi malam. Biar pun aku diujung-ujung masa jabatan, saya tidak mau ada anggota Polri yang bikin pelanggaran,” tegasnya.

Kronologi Penganiayaan Versi Polisi

Kapolres Bone AKBP Arief Doddy Suryawan menguraikan kasus yang melibatkan anggotanya, Bripka A. Idhan ini bermula ketika korban (Wendi) ke Polsek Ajangale untuk mencari perlindungan hingga tertidur di depan sel tahanan. Korban pun terbangun gegara dipukul oleh Bripka AI.

“Tetapi dia (korban) tertidur di depan sel tahanan. Dia bangun karena dipukuli Kanit Res. Itu sepintas ya, tapi saya belum nanya lagi karena saya sudah perjalanan ke Makassar untuk persiapan sertijab besok,” katanya.

“Kalau yang bersangkutan (Kanit Res) saya belum terima hasil pendalamannya. Untuk detailnya saya belum dapat laporan dari Kasi Propam,” sambung AKBP Doddy.

Kronologi Penganiayaan Versi Korban, Wendi

Sebelumnya diberitakan, Wendi yang merupakan warga Desa Lebbae, Kecamatan Ajangale, mengaku menjadi korban penganiayaan oknum Polisi yang saat ini bertugas sebagai Lanit Reskrim Polsek Ajangale, Bripka Andi Idhan.

Kepada awak media Wendi bercerita, awalnya dia bermaksud mengamankan diri di kantor Polsek Ajangale karena sedang berseteru dengan istri dan anak tirinya.

Namun nahas, Wendi mengaku dianiaya dengan cara dipukul menggunakan kayu dan selang pembuangan air juga beberapa kali diinjak di bagian paha.

“Kejadiannya pekan lalu sekira pukul 02.00 Wita dini hari, saya tidur di Polsek tiba-tiba dibangunkan pakai pukulan dan tendang lalu diseret ke ruangan Kanit Reskrim, puas dianiaya, saya difoto kemudian foto itu dikirim ke anak tiri saya, entah apa maksudnya,” kata Wendi, Sabtu (6/7/2024).

Saat itu, ia menyebut kondisinya saat itu babak belur dengan kepala bercucuran darah dan kembali diminta keluar dari ruangan.

Dia keluar dengan merangkak sembari meminta air karena haus ke rekan Andi Idhan bernama Paisal waktu itu. Paginya, Wendi pulang ke rumah.

Pengakuan Terduga Pelaku

Bripka Andi Idhan yang dikonfirmasi media terkait hal tersebut tidak membantah, dia mengaku jika korban sudah dianggapnya seperti keluarga dan tidak bermaksud mencelakai.

“Bagusnya kita ketemu langsung untuk membicarakan ini ndi, saya hubungi ki kalau sudah di kota,” ucapnya.

 

     

Tinggalkan Balasan