ENEWSINDONESIA.COM, BONE – Desa Sadar, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan adalah daerah yang berada di puncak gunung berbatasan langsung dengan 2 kabupaten, yakni: Kabupaten Barru dan Kabupaten Soppeng.
Akses ke lokasi dari Kota Watampone memakan waktu kurang lebih 3 jam dengan medan yang ekstrim namun tertutupi dengan pemandangan yang begitu indah.
Kumpulan beberapa Komunitas Sosial di Kabupaten Bone menyempatkan diri mengunjungi daerah terpencil ini guna melaksanakan program-program yang bertujuan mencerdaskan anak-anak di daerah terpencil dan juga kegiatan-kegiatan yang memberikan bentuk perhatian ke masyarakat pelosok, Sabtu-Minggu, 13-14 Maret 2021.
Beberapa Komunitas tersebut yakni: Rumah Dongeng Bone, Solidaritas Insan Peduli Sesama (SIPS), Lembaga Peduli Kaum Dhuafa Bone (LKPD), Momsky, Si Jum, G-Inpas, Pegiat Literasi Matajang Sibulu’e, dan Bukuta Store.
Kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan seperti mendongeng (memantik daya literasi anak-anak), pemeriksaan kesehatan gratis, edukasi ke masyarakat pentingnya persatuan dan kebersamaan, dan berbagai macam kegiatan lainnya.
Harun. SE yang menahkodai gabungan komunitas sosial ini menerangkan bahwa kegiatan ini rutin dilaksanakan dan memprioritaskan pelaksanaan program-program untuk daerah yang ada di pelosok.
“Kuncinya, segala sesuatu harus diawali dengan niat yang baik, perbaiki niat sebelum melangkah, selebihnya Allah yang menilai, mari berlomba-lomba dalam kebaikan,” kata Harun.
Sementara itu, Kepala Desa Sadar, Andi Sudi Alam menyambut baik kegiatan ini.
“Saya merasa bersyukur ndi’, masyarakat bisa difasilitasi untuk berobat gratis, memberikan edukasi ke masyarakat bagaimana bisa maju dan bersatu,” terang Kades Sadar.
Beliau menambahkan bahwa Desa Sadar harus mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten karena terlihat ada kesenjangan perhatian ke daerah kami.
“Kami juga sangat bersyukur, daerah dan masyarakat kami menjadi perhatian prioritas adik-adik, semoga dengan kegiatan ini, daerah kami bisa lebih terekspos diluar sana dan masyarakat dari desa lain dan Pemerintah Kabupaten, Provinsi, maupun Pusat bisa melihat kehidupan kami disini, adikadik rasakan sendiri, seperti akses jalannya,” pungkas Andi Sudi Alam. (*)