ENEWS BONE •• Para pegawai baik Aparatur Sipil Negara (ASN), Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), honorer hingga aparat desa yang berada di wilayah Pemerintahan Kabupaten Bone di bawah komando Bupati A Asman Sulaiman dan A Akmal Pasluddin, sepertinya dituntut bekerja keras dan penuh disiplin.
Tak ayal, personel Satpol PP pun hampir tiap hari menyambangi institusi melakukan absensi terhadap pegawai.
Hanya saja, tuntutan kinerja tinggi tak dibarengi dengan pensejahteraan.
Terbukti, para kepala desa beserta aparatnya, terhitung tiga bulan, sejak Januari hingga Maret 2025 ini belum terima gaji.
Hal ini disebabkan dana desa yang menjadi sumber penghasilan mereka hingga hari ini tak kunjung cair.
Plt Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Bone, A Tenriawaru yang dikonfirmasi ENews Indonesia mengenai kendala sehingga ADD maupun Dana Desa tak cair, pun hanya menjawab singkat.
“Segera diproses,” balasnya melalui pesan Whatsapp.
Ditanyai kembali apakah akan segera dicairkan pekan ini, kembali dibalas singkat. “Dimaksimalkan,” tulisnya.
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bone, A Gunadil Ukra yang dikonfirmasi, berdalih jika SPM harus melalui bupati.
“Tanya pak bupati Ros, sekarang semua SPMU masuk rujab dulu,” balasnya.
Terpisah, Kepala Desa Binuang, A Alim mengatakan, hampir semua desa mengalami nasib yang sama.
“Sepertinya rata-rata desa belum ada yang cair,” ujarnya.
Sekretaris Desa Pattiro Bajo, Sultan juga mengaku hingga saat ini belum terima gaji.
“Dari Januari sampai Maret tak cair,” keluhnya.
Seorang istri aparat desa Diana, menuntut agar Bupati Bone kiranya segera menandatangani SPM pencairan ADD agar suaminya bisa segera gajian.
“Balita kami bisa stunting pak, karena kurang gizi. Apa mau dibelikan susu dan bahan makanan kalau suami tak kunjung gajian,” keluhnya.
Lebih lanjut ibu rumah tangga ini kepada ENews Indonesia berharap, gaji semua aparat desa bisa lancar dibayarkan setiap bulan.
“Jangan selalu terlambat dibayarkan, karena aparat desa juga punya keluarga yang harus dinafkahi,” harapnya.
Jurnalis: Rosdiana Sulja