Pembongkaran Tugu Dua Anak Cukup di Majene Dikritik Warga

MAJENE, ENEWSINDONESIA.COM – Sebuah tugu dengan simbol dua anak cukup yang berada disekitar Rumah Jabatan Bupati Majene dirobohkan dan rencananya akan diganti dengan videotron oleh pemerintah Majene.

Salah satu warga Kabupaten Majene, Rivaldy mengkritisi hal tersebut. Hal itu disampaikan ke media enewsindonesia.com  di salah satu warkop di Kabupaten Majene, Jumat 6 Agustus, 2021.

  banner 728x250   banner 728x250

Secara tegas dan gamblang dirinya menuturkan bahwa bangunan itu  adalah peninggalan dari bupati terdahulu. Menurutnya, jika pemerintah sekarang ingin melakukan inovasi atau sebuah perubahan sesuai dengan slogannya, tidak harus merobohkan bangunan tua yang sudah berpuluh tahun berdiri, sebab menurutnya itu pasti ada cerita dan sejarahnya juga.

“Sebagai pemuda dan warga Majene saya menyayangkan atas dirobohkannya bangunan tugu dua anak itu bukan karena saya tidak setuju adanya rencana pembangunan videotron, tapi itu posisinya yang saya tidak setuju, kenapa harus disitu? Bangunan itu sudah lama dan ada nilai sejarahnya, itu dapat  menjadi, cerita buat anak cucu kita kelak dikemudian hari bahwa bangunan tersebut di bangun oleh bupati sebelumnya siapapun dia, ya wajib lah kita hargai, apa yang sudah menjadi ide dan gagasannya,” kata Rivaldy, Jum’at (6/8/2021).

“Karena dia pernah menjadi bupati kita, tapi ya kalau sudah di ganti dengan model baru, ya lain lagi cerita,” lanjutnya.

“Terkadang juga menjadi ciri khas saat ada orang yang menanyakan alamat, jadi intinya dirobohkannya tugu tersebut untuk diganti menjadi videotron itu salah, salahnya menurut saya adalah posisinya dan sekali lagi jika pemerintah ingin membangun atau melakukan perubahan sebaiknya jangan merobohkan bangunan lain  apalagi jika ada nilai sejarahnya, dan perusahaan yang akan membangun videotron, menurut saya tidak akan berani melangkah jika tidak sepengetahuan pemerintah,” tutupnya.

Sementara itu Kadis Informasi Komunikasi, Ahmad Rafli Noor yang di konfirmasi media enewsindonesia diruanganya soal adanya kritikan pemuda tersebut menyatakan,bahwa rencana pembangunan videotron yang posisinya di tugu dua anak cukup sehingga bangunan tersebut harus dirobohkan, menurutnya tidak masalah, karena hanya tugu cukup dua anak bukan prasasti.

“Ya memang OPD saya yang tau karena menyangkut informasi komunikasi dan kebetulan saya ketua Pokja Majene terang, adapun pembangunan videotron itu dengan dirobohkannya tugu dua anak cukup menurut saya,” terangnya.

“Tidak masalah, soalnya itu hanya tugu bukan prasasti dan pendanaannya dari mereka sendiri yaitu perusahaan yang akan membangun tidak ada dana daerah yang di pakai, mereka hanya mengurus izin, dan nantinya akan  ada (PAD)melalui iklan yang terpasang ,mereka pun dalam aturan sudah sesuai prosedur karena DPRD juga sudah menyetujui, dan pemerintah juga tidak sembarangan menerima jika tidak sesuai aturan, kemudian pihak perusahaan tidak asal membangun melainkan melalui proses survei karena bukan biaya sedikit, susah itu kalau mau nya masyarakat mau di ikuti, kalau ada kritikan nanti saya yang jelaskan karena kebetulan saya ketua Pokja Majene terang,” Lanjut Rafli.

Enewsindonesia.com mencoba mengkonfirmasiBupati Majene namun belum mendapatkan tanggapan hingga berita ini terbit.

Aldo

banner 728x250  

Tinggalkan Balasan

error: waiittt