ENEWSINDONESIA.COM, BONE – Pemerintah Desa Waji, Kecamatan Tellu Siattinge, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan menggelar Penjaringan untuk mengisi kekosongan pada perangkat desanya.
Kepala Desa Waji, Drs H. Setta menyebut, kekosongan tersebut terjadi sejak lima bulan sebelumnya.
“Mulai dari Sekertaris Desa hingga perangkat – perangkat di bawahnya, semua kosong,” terang H. Setta saat diwawancai Enewsindonesia.com di Kantor Desa Waji, Senin, (4/7/2022).
H. Setta mengungkapkan, kekosongan Perangkat Desa tersebut dikarenakan adanya Perangkat Desa yang mengundurkan diri dan juga diberhentikan dengan alasan kuat.
“Pertama, kekuatannya di daftar hadir tidak ada tanda tangan mereka. Kemudian ke dua, saya perintahkan mereka untuk mendata warga yang divaksin (Covid 19), namun tidak ada yang mendata dan semua itu ada hitam di atas putih (bukti. Red),” ungkap H. Setta.
Mantan Kepala Dusun Takku, Desa Waji, Pardi, membantah pernyataan Kepala Desa Waji tersebut. Pardi mengatakan, bagaimana mungkin Anggaran Dana Desa (ADD) bisa cair bila Perangkat Desa dalam keadaan kosong?
“Dari mana kira – kira? Tentu kerja sama dengan Perangkat Desa yang lain, mulai dari Apbdes, RPJMDES semua kita terlibat biar cepat proses pencairan ADD tersebut,” ungkap Pardi melalui keterangan tertulisnya, Selasa (5/7/2022).
Terkait pernyataan Kades Waji soal Perangkat Desa yang tidak menjalankan perintah untuk mendata warga yang telah melakukan vaksin Covid 19, Pardi mengaku bahwa selama ini tidak pernah mendapat perintah tersebut baik secara langsung maupun tertulis.
“Yang turun mendata itu adalah Kader Posyandu, itu perintah Kepala Desa. Itupun Kader Posyandu yang baru, karena kader lama lansung diberentikan,” terang Pardi.
Pardi melanjutkan, terkait permasalahan paraf dalam daftar hadir, Pardi menyebut, pihaknya tidak bisa mengisi daftar hadir setiap datang ke kantor desa karena berkas – berkas tersebut disimpan kepala desa dalam ruangannya.
“Mulai dari absen, buku registrasi, ada semua di dalam ruangannya, dia kunci kemudian pulang. Kalau dia (Kades. Red) bilang perangkat desa tidak datang di kantor, itu tidak benar. Kepala Desa Waji terlalu pintar memberikan keterangan yang bohong,” ujar Pardi.