ENEWSINDONESIA.COM, BONE – Perselisihan beberapa organisasi internal kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan berbuntut panjang. Keluarga korban pengeroyokan membawa kasus tersebut ke ranah hukum.
Dari informasi yang dihimpun redaksi Enews Indonesia, mahasiswa korban pengeroyokan tersebut bernama Taufik Akuhakim (25).
Fatimah, adik korban pengeroyokan membenarkan hal tersebut, ia menyebut menunggu tindak lanjut dari pihak kepolisian.
“Iya betul kami telah melaporkan hal ini ke polisi dan yang kami laporkan pelaku dan teman-temannya,” ungkap Fatimah ke Enews Indonesia melalui pesan instan, Kamis (26/1/2023).
Fatimah mengisahkan, kronologi kejadian pengeroyokan tersebut ketika kakaknya pergi ke kampus pada hari Rabu (25/1/2023) kemarin.
“Sekitar setengah 2 kemarin kaka saya pulang mandi di BTN 3 permai biru dan jam 2 dia berangkat ke kantor KPU Ulu Bila untuk mengikuti pertemuan dan singgah sejenak di kampus,” ujar Fatimah.
Ia melanjutkan, Taufik melanjutkan perjalanannya ke KPU Ulu Bila untuk malakukan rapat.
“Sesampainya di parkiran KPU Ulu Bila, langsung datang si pelaku Syahrul bicara dengan kakak saya, “kita yg ajak singel temanku di kampus? Langsung Taufik bilang saya” setelah itu langsung datang teman-temannya keroyok kakakku,” ungkapnya.
Akibat kejadian tersebut kata Fatimah, Taufik tak sadarkan diri dan dilarikan ke RSUD Tenriawaru Bone dengan luka menganga di bagian pelipisnya.