banner 728x250

Kasus Penganiayaan yang Dilakoni Oknum Polisi di Bone Berakhir Damai

Korban Wendi (songkok hitam) bersama keluarga saat dimintai keterangan di ruangan Propam Polres Bone.

ENEWS BONE •• Wendi, yang merupakan korban penganiayaan yang diduga dilakukan oleh oknum polisi yang berpangkat Bripka bernama Andi Idhan berakhir damai.

Kasubsi Humas Polres Bone Iptu Rayendra Muchtar mengatakan bahwa korban dan terduga pelaku sudah dipertemukan, dan korban tidak jadi melaporkan oknum polisi tersebut.





“Korban menganggap kejadian penganiayaan ini sebagai bentuk pembinaan terhadap dirinya atas kesalahannya sendiri yang berulang kali melakukan penganiayaan dan pengancaman terhadap istrinya,” Kata Kasubsi Humas Polres Bone Iptu Rayendra, Rabu 10 Juli 2024.

Rayendra mengungkapkan, bahwa Kanit Reskrim Polsek Ajangale Bripka Andi Idhan (terduga pelaku) ini yang selalu menjamin korban di saat terjadi pertengkaran antara Wendi dengan isterinya hingga didamaikan.

Rayendra menyebut, dari pengakuan terduga pelaku, Kanit Reskrim Polsek Ajangale pada saat itu korban bukan hendak mengamankan diri di Polsek usai bertengkar dengan isterinya melainkan memang sengaja datang untuk bertemu dengan Bripka Andi Idhan.

Rencananya, keluarga korban hendak melaporkan kanit Reskrim Polsek Ajangale terhadap perlakuannya terhadap Wendi, namun niat itu dibatalkan lantaran mereka berfikir Wendi dengan Bripka Andi Idhan masih memiliki hubungan keluarga.

Meski demikian, Propam Polres Bone tetap akan memproses hukum Bripka Andi Idhan berupa tindakan disiplin.

“Hukuman itu saat ini sedang berjalan terhadap Bripka Andi Idhan,” yambah Rayendra.

Sebelumnya diberitakan,

Wendi yang merupakan warga Desa Lebbae, Kecamatan Ajangale, mengaku menjadi korban penganiayaan oknum Polisi yang saat ini bertugas sebagai Lanit Reskrim Polsek Ajangale, Bripka Andi Idhan.

Kepada awak media Wendi bercerita, awalnya dia bermaksud mengamankan diri di kantor Polsek Ajangale karena sedang berseteru dengan istri dan anak tirinya.

Namun nahas, Wendi mengaku dianiaya dengan cara dipukul menggunakan kayu dan selang pembuangan air juga beberapa kali diinjak di bagian paha.

“Kejadiannya pekan lalu sekira pukul 02.00 Wita dini hari, saya tidur di Polsek tiba-tiba dibangunkan pakai pukulan dan tendang lalu diseret ke ruangan Kanit Reskrim, puas dianiaya, saya difoto kemudian foto itu dikirim ke anak tiri saya, entah apa maksudnya,” kata Wendi, Sabtu (6/7/2024). (Lee)

banner 728x250

banner 728x250

     

Tinggalkan Balasan