ENEWS BONE •• Viral oknum pegawai Bank di Bone, Sulawesi Selatan digrebek saat ngamar bareng teman kantor di sebuah wisma di kota Watampone beberapa waktu lalu. Dirinya digrebek oleh tim PAM Ramadhan saat menggelar patroli.
Dari informasi yang dihimpun, wanita tersebut berinisial NJ (29). Melalui Enewsindonesia.com, NJ menyampaikan klarifikasi terkait penggrebekan yang sempat viral tersebut.
NJ mengaku di wisma tersebut itu hanya ketemu dengan teman-temannya.
“Itu di wisma saya ketemu sama semua teman-temanku. Ada 6 orang semua temanku di situ,” kata NJ, Jumat (7/4/2023)
NJ mengatakan, seorang temannya yang singgah di wisma berinisial WW yang membuka kamar. Kemudian dia memanggil teman-teman lainnya untuk kumpul setelah buka puasa.
“Itu WW yang buka kamar, lalu napanggil temanku dibilang WD yang orangnya agak lekong-lekong. Kemudian itu WW telfonka bilang di mana ki, sini ki di wisma kumpul sama anak-anak,” sebutnya.
NJ saat itu berada di pasar Ramadan untuk beli bekal buka puasa. Namun WW tetap memanggil untuk hadir di wisma.
“Kan itu wisma di dekat kantorku. Jadi saya ke lokasi mi bawa juga itu takjilku dengan mukenah,” bebernya.
NJ mengungkapkan, setelah kumpul berlima WA kemudian menelfon SU (34) (orang yang didapat berduaan dengan NJ). Setelahnya kumpul mi di wisma itu.
“Di lokasi sudah ada 4 orang, baru saya datang dan itu Kak SU. Pas mau tarawih, yang lain mau mi pulang, dan pulang satu per satu,” sebutnya.
“Jadi pulang duluanmi teman-temanku, tapi tidak secara bersamaan dan saya juga beres-beresma itu. Pas mau saya pakai jilbab ada mengetuk pintu. Saya pun bergegas untuk buka pintu, ternyata langsung ada semua itu tim di depan kamar,” sambungnya.
NJ menambahkan, dirinya langsung dibawa ke posko terpadu untuk dimintai keterangan. Dia juga menyampaikan sedetil mungkin di sana soal pertemuannya dengan temannya, dan tidak ada kejadian apapun.
“Intinya tidak ada terjadi apa-apa di dalam kamar. Sumpah demi Allah, dan sumpah atas nama kedua orang tuaku,” jelasnya.
Sementara itu, Kabid Binmas Satpol PP Kabupaten Bone Junaedi menuturkan, saat diamankan oleh tim keduanya kooperatif untuk menjalani pemeriksaan di posko terpadu. Dalam oengakuan mereka memang kumpul dengan beberapa temannya.
“Saat anggota operasi, pasangan yang bukan muhrimnya kedapatan pasti akan diamankan untuk diberikan pembinaan. Dalam pengakuannya itu dua orang memang banyak temannya awalnya lalu pulang semua mi pas tim datang,” ucapnya.
Junaedi menegeaskan, pihaknya juga sudah menerima garansi dari kedua keluarga. Mereka juga tidak keberatan.
“Ada perwakilan dari pihak keluarga yang menjamin kedua pelanggar, setelah diberikan pembinaan dan tidak ada yang merasa keberatan dari kedua pihak keluarga. Maka mereka dipersilakan pulang setelah menandatangani surat pernyataan,” jelasnya. (Red)