NTT, Sikka  

Bupati Sikka Pantau Pengerjaan Jalan dan Penahan Ombak di Desa Nangahale

Foto: Bupati Sikka (kemeja biru) berbincang bersama masyarakat Desa Nangahale. (Dok. Faidin)

ENEWSINDONESIA.COM, SIKKA – Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo atau yang kerap disapa Roby bersama istri Ny. Maria Cahyani Idong didampingi OPD terkait turun ke lokasi terdampak Badai Rob di Desa Nangahale, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT, Kamis (05/01/2023), Pukul 13.26 WITA.

Foto: Ibu Bupati Sikka berfoto bersama anak – anak di Desa Nangahale.

Diketahui, tanggul penahan ombak dan jalan raya yang rusak akibat badai Rob di lokasi tersebut sedang dalam pengerjaan.

     
 

Bupati Sikka menyampaikan bahwa pengerjaan ini akan secepatnya diselesaikan.

“Perkiraan penyelesaian pengerjaan ditargetkan secepatnya selama 14 hari dan bisa diperpanjang karena pelaksanaan pengerjaannya bisa di sesuaikan sesuai dengan ketentuan,” terangnya.

Bupati melanjutkan, untuk pengerjaan di beberapa titik yang terkena dampak dalam perencanaannya ini terdapat berbagai macam teknik.

“Untuk menahan abrasi apa lagi rob ada yang langsung di bibir pantai karena kita mau melawan ini gelombang, bisa juga kita majukan sekitar 20 meter atau 25 meter ke depan biar ombaknya pecah, sehingga pas masuk ke darat airnya sudah teduh,” paparnya.

Dan untuk di Desa Nangahale, kata bupati, pengerjaannya adalah pemecah gelombang, bukan kolam labu karena kita melindungi masyarakat sehingga jangan tiap tahunnya menjadi langganan empuk badai.

“Mengenai anggaran kita ada pos anggaran, dana DTT (Dana Tidak Terduga) sebesar 5 Miliar, dan 2 Miliarnya sudah tersalurkan, tinggal 3 Miliar, dan ini yang kita akan gelontorkan untuk pengerjaan beberapa wilayah yang fasilitas umumnya terkena dampak,” bebernya.

“Dana (DTT) 3 Miliar ini kita bagi 3 dengan wilayah lain, sehingga untuk pembangunan di Nangahale mendapat anggaran sementara sebesar 1 Miliar untuk pembangunan pemecah gelombang di Nangahale sini,” sambungnya.

Lebih jauh ia menerangkan, jika 1 Miliar tersebut masih kurang, pihaknya akan mengatur kembali.

“Bila perlu kita batalkan pekerjaan lain yang sudah terencanakan untuk dialihkan ke pengerjaan pemecah gelombang ini terlebih dahulu karena ini menyangkut keselamatan orang banyak, dan harus kita dahulukan,” tandasnya.

“Jadi mengenai kekosongan anggaran khas Pemda yang ada di beberapa media lainnya justru ini jawabannya, terjadi kekosongan berarti bupati kerja,” sambungnya.

Ia berharap masyarakat Kabupaten Sikka bersama pemerintah mendukung kerja nyata Bupati Sikka dalam membangun Nian Tana Sikka kedepan.

“Jangan fikirkan anggaran, karena anggaran Pemda tidak akan mungkin pernah kosong,” tuturnya.

“Kita berharap masyarakat untuk sementara bersabar dan sama-sama memantau proses pengerjaan ini. Saya juga akan kontrol terus pengerjaan ini sampai selesai,” pungkasnya.

Jurnalis: Faidin

banner 728x250    banner 728x250  
Editor: Abdul Muhaimin

Tinggalkan Balasan