ENEWSINDONESIA.COM, SIKKA – Video viral seorang pengendara roda empat diadang oleh anggota Pos Keamanan Laut Terpadu (Posal) Alor dari jajaran Lanal Maumere di pintu Pelabuhan Dulionong Kalabahi, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), sekira pukul 07.30, Kamis (9/3/2023).
Video yang diunggah oleh Bupati_Keadilan di akun Tiktoknya memperlihatkan, sopir yang nyaris adu jotos dengan salah satu warga yang ada di lokasi tersebut namun sempat dilerai oleh personel Posal Maumere.
Dari informasi yang dihimpun, mobil yang berplat merah tersebut diketahui milik mantan ketua DPRD Alor, Eny Anggrek.
Eny Anggrek diketahui telah diberhentikan dari jabatan Ketua DPRD Alor oleh Badan Kehormatan dalam rapat Paripurna pada Selasa (29/11/2022) lalu terkait pelanggaran kode etik.
Terkait polemik pengadangan tersebut, Komandan Lanal (danlanal) Maumere, Kolonel Laut (P) Ady Dharmawan menyampaikan klarifikasinya melalui keterangan tertulis, Senin (13/3/2023).
Ady menerangkan, saat itu Posal Alor mendapat telpon permintaan bantuan pengamanan di Pelabuhan Dulionong Kalabahi terkait adanya keberangkatan Kapal Expres Bahari 7f dengan tujuan Alor ke Kupang.
“Empat orang anggota Posal Sertu Pom Rajiman, Serda Dwi, Serda Andika dan Kld Irwan menuju ke Pelabuhan untuk melaksanakan pengamanan,” ujarnya.
Danlanal Maumere mengisahkan, saat itu, Melkiades Boymau (sopir yang nyaris adu jotos dengan warga) bersama mantan anggota DPRD Kabupaten Alor, Eny Anggrek tiba di pintu gerbang pelabuhan Dulionong, Pukul 09.40 Wita.
“Saat Melkiades Boymau bersama Eny Anggrek di portal pintu masuk, langsung ditahan oleh Serda Ttu Dwi,” katanya.
Dirinya melanjutkan, kemudian Serda Ttu Dwi mengetuk kaca pintu mobil bagian kiri depan dengan tujuan untuk menyampaikan bahwa apabila membawa pejabat maka harus menurunkan kaca mobil, dengan penyampaian tersebut direspon dengan baik oleh Melkiades Boymau.
“Kemudian anggota kami menyampaikan bahwa aturannya, kendaraan roda empat dilarang masuk di area dermaga dan harus menurunkan penumpang di depan portal. Namu Melkiades Boymau menyampaikan bahwa kaki Eny Anggrek dalam keadaan sakit,” papar Ady.
Ady menyebut, saat itu tiba-tiba ada suara teriakan dari belakang oleh Lamboan Djahamou (seorang aktivis) dan meminta untuk menghentikan mobil itu. Kata Lamboan bahwa mobil itu tidak resmi, dia (Eny Anggrek) sudah tidak menjabat lagi, pihaknya yang jatuhkan dia dari ketua DPRD, dia tidak boleh pake fasilitas negara.
“Namun kendaraan tetap saja berjalan menuju ke arah tangga kapal Express Bahari 7f,” lanjutnya.
Ady menyampaikan, kendaraan tersebut kembali ditahan oleh Sertu Pom Rajiman dan meminta agar menurunkan kaca mobilnya, kemudian Sertu Pom Rajiman melontarkan pertanyaan kepada Melkiades Boymau bahwa Eny Anggrek itu jabatannya apa?
“Langsung dijawab oleh Melkiades Boymau bahwa Eny Anggrek itu jabatannya ketua DPRD, namun Sertu Pom Rajiman menimpali pernyataan Melkiades Boymau. Ah, yang benar? Saya juga sudah tahu kok permasalahannya (maksud dari Sertu Pom Rajiman tau permasalahan itu bahwa sudah mengetahui tentang Eny Anggrek telah diberhentikan dari jabatannya sebagai ketua DPRD Kabupaten Alor),” imbuh Danlanal.
Lebih jauh Danlanal mengatakan, bersamaan dengan pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh Sertu Pom Rajiman kepada Melkiades Boymau, Lamboan Djahamou yang ada di tempat itu juga selalu melontarkan pertanyaan-pertanyaan dengan nada yang tegas dan suara yang lantang sambil merekam video dengan menggunakan handphone, yang isinya bahwa, kamu sopir PNS atau bukan? Kamu ada SK menjadi sopir ketua DPRD atau tidak?
“Dengan beberapa pertanyaan tersebut, membuat Melkiades Boymau terpancing emosi hingga ia keluar dari mobil dengan tujuan untuk berkelahi dengan Lamboan Djahamou, namun dilerai oleh Sertu Pom Rajiman dan Serda Ttu Dwi serta meminta Melkiades Boymau segera keluar dari area pelabuhan,” ungkap Ady.
Akibat viralnya video tersebut, Danlanal Maumere bertindak tegas memerintahkan Danposal Alor untuk menarik anggota dari Posal Alor serta kembali ke Mako Lanal Maumere untuk dimintai keterangan terkait berita video viral di Kalabahi.
“Danlanal menyayangkan bahwa anggota tersebut menanyakan sesuatu hal yang tidak tepat untuk dipertanyakan dan ini akan ditindaklanjuti. Dengan adanya Anggota Posal Alor di Pelabuhan Kalabahi pada saat itu dapat mencegah perkelahian antara pengemudi dengan si perekam video. Kehadiran anggota Lanal Maumere yang berada di Posal Alor diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat Alor serta bersifat netral dan tidak ikut campur dalam urusan politik,” tutupnya.
Jurnalis: Faidin