GMNI Sikka Geruduk Kantor Bupati, Ini Tuntutannya

Foto: Massa aksi terlibat saling dotong dengan Satpol PP. (Dok. Faidin)

ENEWSINDONESIA.COM, SIKKA – Aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Sikka, Nusa Tenggara Timur menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Sikka Jalan El Tari, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok Timur, guna menyikapi permasalahan transmigran asal Kabupaten Sikka yang dikirim ke Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat. Kamis (9/3/2023). pukul 10.00 Wita.

Aksi aktivis GMNI Cabang Sikka yang dikoordinatori oleh Yohanes Maro ini diketahui bergerak (long march) dari Sekretariat GMNI Sikka, Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok Timur menuju Kantor Bupati Sikka sambil melakukan orasi.



banner 728x250

Sebelumnya massa aksi melakukan orasi di depan Mapolres Sikka dan sempat menahan kendaraan Mobil Dinas dengan nopol EB 8 WB milik Wakil Ketua DPRD Sikka, Gorgonius Nago Bapa.

Foto: saat pengunjuk rasa menahan Mobil Dinas. (Dok. Faidin)

Saat penahanan kendaraan mobil dinas tersebut hanya ada seorang sopir, namun aksi massa membuat kemacetan lalu lintas selama 10 menit tepat di Jalan Jendral Ahmad Yani, Kelurahan Kota Baru dan behasil disterilkan oleh anggota Polres Sikka.

Yohanes Maro, Ketua GMNI Sikka menyampaikan poin-poin keberatannya atas dugaan kelalaian Pemkab Sikka dalam memberangkatkan transmigran ini.

“Kesalahan Fatal yang dilakukan Disnaker Sikka adalah berani mengirimkan transmigran tanpa supervisi terlebih dahulu. Akibat kelalaian itu para transmigran yang diberangkatkan menjadi korban sehingga meminta untuk dipulangkan. Tidak ada upaya Disnakertrans untuk melihat langsung topografi dan geografi dari program transmigran oleh UPT Rano Kabupaten Mamasa. Hasil dari RDP sebelumnya tidak ditanggapi,” ujar Yohanes Maro.

Feliksia Silvia Pau Badar, Sekretaris GMNI Sikka turut meminta agar Disnakertrans sesegera mungkin memulangkan Transmigran.

“Kami beri waktu 7 x 24 jam dari hari ini untuk Disnakertrans bisa memulangkan. Kemudian OPD terkait bisa memberikan jaminan kehidupan serta jaminan jaminan lain kepada 4 kk ini dan kami meminta segera kembalikan hak-hak 4 KK ini, bila perlu batalkan saja MOU yang sudah dibuat Disnakertrans,” terang Feliksia Silvia Pau Badar.

Dirinya melanjutkan, memberikan ultimatum jika kedatangan GMNI Cabang Sikka ini tidak diindahkan sesuai tenggang waktu 7 hari.

“Jika tidak ada progres dalam 7 hari kedepan kami akan turun dengan massa yang lebih banyak,” tegasnya.

Hal senada juga disampaikam Kader GMNI Sikka, Andreas Patrisius Ledang, “kita melihat sendiri program transmigrasi yang dijalankan Pemkab Sikka gagal, sehingga kami hari ini membawa korban untuk menuntut pengembalian hak-hak korban. Kesepakatan yang dilakukan tanpa survey lokasi ini sama saja dengan membunuh manusia, karena yang diberangkatkan ini manusia bukan hewan.”

Dirinya melanjutan RDP sebelumnya sampai sejauh ini tidak ada tindak lanjut.

”Hasil Rapat Dengar Pendapat sudah sampai satu bulan ini tidak ada tindak lanjut, kami siap mati untuk bersuara daripada kami diam,” lanjutnya.

15 menit kemudian massa aksi itu akhirnya diam. Namun demikian mereka tetap menunggu di depan kantor Bupati Sikka menunggu Bupati Sikka, dan karena menduduki depan kantor Bupati cukup lama akhirnya massa aksipun kembali pulang.

Jurnalis: Faidin

banner 728x250



   
banner 728x250

Tinggalkan Balasan