ENEWSI BONE ▪︎ Pihak keluarga Syamsuddin (25) yang diduga bunuh diri di perairan Teluk Bone saat menumpang di Kapal Ferry KM Permata Nusantara menyebut bahwa korban diduga mengalami depresi hingga nekat lompat ke laut.
“Depresi itu kak, dia (korban) anak dari sepupu saya. Dia depresi karena oramg tuanya pisah, ayahnya tinggal di Maros dan ibunya di Kendari. Sedangkan dia merantau ke Kolaka,” ungkap kerabat korban, Fitri kepada Enewsindonesia.com, Jumat (31/5/2024) malam.
Lebih lanjut Fitri memaparkan, ayah korban tak bisa pergi memantau anaknya di Pelabuhan Bajoe karena cacat.
“Cacat kasihan bapaknya dan tidak ada dananya juga mau ke sana, sisa menunggu kabar saja. Saya pribadi ada di Kolaka,” tambahnya.
Hingga saat ini Tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian terhadap korban.
Sebelumnya diberitakan, seorang penumpang kapal ferry KM Permata Nusantara bernama Syamsuddin (25) warga Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) dikabarkan melompat dari kapal saat akan menyeberang ke Kolaka, Sulawesi Tenggara dari Pelabuhan Bajoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) Jumat (31/5/2024).
Kepala Pos Pelayanan Basaranas Kabupaten Bone, Febrianto mengungkapkan bahwa korban hingga saat ini belum ditemukan.
“Kapal lepas tali sekira pukul 10.00 Wita. Sekitar setengah jam perjalanan, korban melompat kelaut sekira pukul 10.30 Wita,” ungkapnya kepada Enewsindonesia.com (Lee)