ENEWS MAJENE •• Puluhan aktivis perempuan yang tergabung dalam Gerakan Perempuan Majene melakukan aksi unjuk rasa, Rabu 11 Maret 2020.
Mereka menyuarakan keseteraan gender dan pengecaman tentang kekerasan seksual terhadap perempuan.
Selain itu, mereka juga mempersoalkan tarif pendidikan, kesehatan, posisi perempuan lebih rendah dari laki laki.
Aksi unjuk rasa tersebut dijaga ketat aparat kepolisian termasuk dari satuan polisi wanita Polres Majene.
Tini Prayogi selaku Koordinator Lapangan (Korlap) dalam aksi tersebut mengatakan, selaku perempuan pihaknya prihatin atas ketidakadilan yang dirasakan terutama dalam hal kekerasan seksual terhadap perempuan.
“Jika bukan kami yang berjuang atas hak dan ketidakadilan lalu siapa?” Ucapnya lantang.
Tini menambahkan, pihaknya sangat mengapresiasi beberapa organisasi yang ada di Majene diantaranya: LMND, GMKI, LSUP yang ikut bergabung menyuarakan aksi.
“Saya tegaskan pada intinya pernyataan sikap kami menolak omnibus RUU celaka, menolak ketahanan keluarga dan percepat pengesahan RUU PKS,” tutupnya. (RED)