ENEWS  

Kepala Bulog Bone Bantah Terima Serapan dari Luar Kabupaten

Foto: Gabah petani di Kabupaten Bone. (Dok. ENews)

ENEWS BONE •• Kepala Cabang Perum Bulog Bone, Maysius Patintingan membantah tudingan menyerap gabah dari luar Kabupaten Bone.

“Kalau yang dimaksud kami menyerap gabah dari luar kabupaten, ini sangat tidak mungkin, karena wilayah sendiri harus kami selesaikan serap gabahnya yang cukup melimpah. Kami selalu berkoordinasi dengan babinsa di tiap desa,” kata Maysius kepada ENews Indonesia, Ahad (14/4/2025).



banner 728x250

Maysius menjelaskan, penyerapan gabah oleh Bulog dapat dilakukan melalui tim jemput gabah dan melalui mitra pangan pengadaan (MPP). Dalam pelaksanaan penyerapan gabah harus sesuai aturan yang berlaku.

“Untuk di Kecamatan Libureng dan sekitarnya, kami menyerap gabah melalui MPP. Sejauh ini kami dari Bulog tidak pernah menyampaikan kalau gudang kami full, gudang kami masih tersedia,” tuturnya.

Kalaupun nantinya akan mendekati full lanjut Maysius, pihaknya telah menyiapkan gudang luar Bulog milik swasta yang telah disewa untuk menempatkan beras hasil produksi petani Bone.

Meski demikian Maysisus menyebut, penggilingan gabah yang biasanya over kapasitas.

“Tapi sejauh ini juga kami sangat berterima kasih kepada penggilingan karena teman-teman pabrik makloon sudah bekerja semaksimal mungkin, jadi jika ada gabah yang sudah diolah berarti space ada yang kosong,” imbuhnya.

“Nah, di situ lah kami langsung melakukan pembelian mengambil gabah petani untuk memasukkan ke penggilingan yang sudah lowong tersebut,” sambungnya.

Maysius menambahkan, transaksi yanh terjadi di gudang Bulog hanya penerimaan beras hasil giling dari gabah petani dan beras PSO (public service obligation) atau kewajiban pelayanan publik untuk cadangan beras pemerintah.

“Jika ada oknum kami yang berbuat seperti itu (curang dalam proses membeli gabah petani. Red), silakan sampaikan, saya akan tindak tegas karena ini sangat menyalahi aturan yang ada dan ini sudah diketahui semua karyawan,” tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, petani di Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) menyebut pihak Bulog Bone tak pernah masuk ke wilayahnya menyerap gabah.

Selain itu, petani juga mengungkapkan beberapa kejanggalan di beberapa gudang Bulog di Kabupaten Bone

Salah satu petani di Kecamatan Libureng, H. Ambo mengungkapkan Bulog Bone menyerap gabah dari kabupaten lain sedangkan untuk gabah lokal Bone belum ter-cover.

“Itumi kenapa selalu full gudang karena Bulog (Bone) menyerap gabah dari luar kabupaten. Ada dari Bulukumba, dari Jeneponto dan lainnya,” sebut Ambo kepada ENews Indonesia, Ahad (13/4/2025).

Karena gabah tak terserap, Ambo menyampaikan bahwa pihaknya membawa gabah ke Kabupaten Sidrap dengan harga Rp6000.

Lebih lanjut Ambo membeberkan, saat dirinya membawa gabah ke gudang Bulog, berat gabah menurun hingga dibeli dengan harga murah dan proses administrasi carut marut.

“Kami sudah timbang sebelumnya di lapangan, lalu kami bawa ke Bulog, sesampai di sana, proses timbangannya tersembunyi, kami dilarang masuk (tertutup), biasa turun sampai 425 kilogram beratnya. Ketika kami dibayar pakai kwitansi tidak resmi dan tanpa stempel,” ungkapnya.

“Kecuali kalau gabahnya ada yang rusak, nah, itu baru boleh kena potongan. Jadi harga tetap (Rp6500) tapi main pada potongan tonase,” tambahnya. (Redaksi)



   

Tinggalkan Balasan