ENEWSINDONESIA.COM, MAKASSAR – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bosowa melaksanakan kegiatan Seminar Nasional secara Hybrid (Daring dan Luring) dalam menyikapi perkembangan ekonomi secara global, Kamis (17/03/22).
Dalam kegiatan seminar ini, bertemakan “Menyikapi Dampak Ekonomi dan Pertahanan Indonesia Perang Rusia dengan Ukraina”.
Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian BEM FEB Unibos dalam perkembangan keamanan secara global yang dapat berdampak terhadap ekonomi Nasional. Kegiatan Seminar Nasional di pandu oleh Abdul Karim yang juga merupakan Dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bosowa.
Ariady, Ketua BEM FEB Unibos, dalam sambutan mengharapkan dengan Kondisi terjadi agresi meliter di kedua Negara bertetangga tersebut tidak memberikan dampak negatif terhadap ketahanan nasional, utamanya pada sektor ekonomi.
Prof. Yuddy Crisnandy, Duta Besar Indonesia untuk Ukraina Periode 2017 – 2021 tampil sebagai pembicara pertama secara daring, menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini karena secara nasional tidak semua BEM se-Indonesia yang memiliki kepedulian terhadap perkembangan Global.
“Perlunya kita memiliki kepedulian dan simpati terhadap apa yang dialami oleh Ukraina sebagai Negara yang merdeka dalam hal sisi kemanusiaan,” ungkap Mantan Menteri PAN-RB RI ini.
Anggota DPR-RI pada periode 2004 – 2014 juga ini menyinggung secara histori tentang Ukraina di masa lampau yang jauh dari pengetahuan orang secara umum.
Sementara Pembicara kedua yakni Dr. Ferry Irawan, Asisten Deputi Moneter dan Sektor Eksternal Kemenko Perekonomian RI lebih menenkan tentang issu pemulihan ekonomi nasional secara nasional. Akan tetapi dengan adanya agresi militer pada kedua Negara tersebut, tentu memberikan dampak tentang ketersediaan gadum secara nasional yang presentasenya mencapai diatas 20% dari Ukraina.
“Hal inilah menjadikan diperhatikan dalam stabilitas ketersediaan pangan nasional menjelang Bulan Suci Ramadhan 1443 H/ 2022 M yang sisa menghitung hari. Dengan hal tersebut menjadikan beberapa keterlambatan dan penundaan ekspor pada dua Negara tersebut, tentunya ini memberikan pengaruh ekonomi secara nasional,” tuturnya.
Dr. H. Arifuddin Mane, Dekan FEB Unibos yang tampil sebagai pembicara ketiga memaparkan jika genjatan senjata dari kedua Negara tersebut diakhiri, maka pentingnya jalur diplomasi dilakukan.
“Hal ini dapat diambil oleh Pemerintah Indonesia untuk menempuh jalur diplomasi di kedua Negara tersebut. Jika bukan tidak mungkin langkah ini dilakukan oleh Indonesia sebab ketergantungan ekonomi dari kedua Negara tersebut cukup tinggi terhadap Indonesia,” tutupnya.