ENEWSINDONESIA.COM, MAJENE – Maraknya kejadian dugaan kasus pencurian dan satu kejadian disertai pelecehan di indekost putri di kota Majene Sulawesi Barat beberapa waktu lalu membuat masyarakat khawatir.
Menanggapi hal tersebut, Kepolisian Resor Majene (Polres Majene) selaku aparat penegak hukum terus berupaya melakukan pencegahan maupun penanganan kasus tersebut.
Patroli gabungan personel Polres Majene secara massif terus digelar setiap harinya pada jam-jam rawan terjadinya tindak kriminal, dengan menyasar rumah-rumah kost putri yang akhir-akhir ini menjadi korban teror pencurian dan pelecehan pelaku kejahatan.
Kegiatan patroli malam merupakan salah satu langkah kepolisian untuk meminimalisir terjadinya aksi pelaku kejahatan yang sewaktu-waktu dapat mengganggu stabilitas situasi Kamtibmas di masyarakat.
Kasat Samapta Iptu Hammadiah yang memimpin langsung kegiatan patroli pada Ahad (27/11/2022) tersebut mengatakan tim patroli Polres Majene terus melakukan upaya pencegahan dengan melakukan patroli dari malam hingga dini hari dengan maksud untuk mencegah kejadian tersebut terulang kembali.
Di lokasi terpisah, Kapolres Majene AKBP Febryanto Siagian mengatakan memang mendapatkan informasi adanya gangguan kepada masyarakat pada pukul 04.30 Wita.
“Informasi yang kami dapat di lapangan bahwa ada seorang laki-laki yang masuk kedalam kamar di salah satu kost putri di wilayah Lembang kecamatan Banggae Timur sambil tiduran di samping korban,” ungkap Kapolres, Ahad (27/11/2022).
Ia menyebut korban telah melaporkan hal tersebut ke pihaknya.
”Salah satu mahasiswi yang menjadi korban pelecehan tersebut semalam sudah kami terima laporannya,” tuturnya.
Lanjut Kapolres, dari keterangan korban menyatakan bahwa kejadian tersebut terjadi pada hari senin 21 November 2022 Sekitar Pukul 04.15 Wita saat dirinya sedang tertidur di dalam kamar kosnya bersama dengan kakaknya.
”Pelaku masuk melalui jendela kamar lalu membuka pintu kamar dari dalam sambil mencari barang berharga milik korban,” ungkapnya.
Setelah melakukan askinya, lanjut Kapolres, pelaku langsung berbaring di samping korban lalu melakukan pelecehan yaitu meraba bagian tubuh korban hingga mengakibatkan korban terbangun dan sontak berteriak minta tolong kepada warga sekitar.
”Dengan adanya kejadian tersebut, Kepolisian Resor Majene terus berupaya melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut sembari meningkatkan kegiatan patroli malam hingga subuh dini hari untuk mencegah terjadinya kejadian yang serupa,” tukasnya.
Perwira lulusan Akpol 1999 itu juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan rekaman CCTV di media sosial karena akan memperlambat proses penyelidikan nantinya.
”Semisal pelaku tahu dirinya tertangkap kamera CCTV, pasti akan berusaha melarikan diri, sehingga akan mempersulit ketika kami melakukan pengejaran,” ujarnya
Dia juga mengimbau kepada seluruh mahasiswa yang menuntut ilmu di kota pendidikan ini agar tidak lupa mengunci pintu sebelum tidur.
“Pastikan jendela atau pintu kamar di cek, dan kami mendorong supaya adik-adik mahasiswa yang mengalami kejadian, segera membuat laporan. Kepada para pemilik Kost kami mengimbau untuk melengkapi fasilitas CCTV, sebagai upaya pencegahan dan bagian pengamanan terhadap penghuni dari aksi kejahatan” pungkasnya. (Arfan Renaldi)