ENEWSINDONESIA.COM, JAKARTA – Suara ledakan keras berasal dari Polsek Astanaanyar Bandung, Rabu (7/12/2022). Diduga ledakan itu merupakan bom bunuh diri. Pelaku tewas di tempat, sementara itu beberapa orang juga dikabarkan mengalami luka-luka.
Kapolrestabes Bandung Aswin Sipayung mengatakan, bom meledak sekitar pukul 08.20 WIB, ketika anggota Polsek Astana Anyar sedang melaksanakan apel pagi.
Baca: https://enewsindonesia.com/bom-bunuh-diri-terjadi-di-polsek-astanaanyar-bandung-pelaku-tewas/
Terkini, Mabes Polri menyampaikan satu personel polisi yang menjadi korban bom bunuh diri dinyatakan meninggal dunia. Polisi tersebut bernama Aipda Sofyan.
Selain korban meninggal, tiga personel polisi mengalami luka berat, dan empat personel mengalami luka ringan.
Hal itu disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Polri Brigadir Jendral Ahmad Ramadhan dalam pesan tertulisnya, Rabu 7 Desember 2022.
Baca juga: https://enewsindonesia.com/bom-bunuh-diri-di-polsek-astanaanyar-bandung-satu-polisi-tewas/
Identitas Pelaku
Dilansir dari Detiknews, identitas terduga pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar sudah terungkap.
Dia bernama Agus Sujatno (34), yang beralamat di Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat.
Identitas pelaku turut dibenarkan kakek tirinya, Supono (84) memastikan wajah pada mayat yang tubuhnya terpotong saat aksi bom bunuh diri itu terjadi adalah cucunya.
“Iya betul, itu Agus. Dia cucu tiri saya,” kata Supono saat ditemui di kediamannya, Rabu (7/12/2022).
Kakek pelaku telah bersedia memberikan informasi ini kepada wartawan. Ia menyebut Agus telah lama meninggalkan rumah di Bandung hingga akhirnya diketahui menetap di Sukaharjo, Jawa Tengah.
“Dia udah lama nggak di rumah, nikah juga nggak ngasih tahu. Cuma ngabarin aja kalau si Agus ini sekarang tinggalnya di Sukaharjo di Jawa Tengah,” ujar Supono.
Dari Informasi yang dihimpun, Agus merupakan mantan Napi Teroris (napiter) yang mendekam di Lapas Nusakambangan pada 2017. Agus lalu bebas bersyarat pada 2021. (*)