ENEWSINDONESIA.COM, BONE – Nia Pakoneri seorang selebgram di Bone, Sulawesi selatan dipolosikan terkait dugaan penipuan arisan online (Arisol).
Dampak dari hal tersebut, sejumlah anggota arisan online dan emas menyatakan mundur dari keanggotaan arisan dan meminta modal dikembalikan.
Para anggota takut kena tipu dengan Nia Pakoneri, terlebih sang selebgram telah dilapor ke polisi atas tuduhan penipuan.
“Di grup WhatsApp rata-rata minta balmod (balik modal) semua. Karena kami takut jadi korban penipuan,” kata salah seorang member Arisan Nia asal Papua, Jeje
Minggu (6/3/2022).
Para member arisan mendesak sang owner Nia Pakoneri di grup untuk mengembalikan modalnya. Mereka langsung mengirimkan lampiran rekening untuk segera dikirimkan uangnya kembali.
Diketahui, Nia Pakoneri membuat beberapa kloter arisan. Ada arisan uang yang menurun, dan ada juga arisan emas 5 gram yang jika diuangkan sebanyak Rp 3,5 juta.
“Sebenarnya toh saya yang get tapi owner tidak ada responsnya, tidak mau transferkan uangku. Karena para member di grup takut kalau pas get kayak saya, juga tidak ditransferkan, jadinya minta balik modal dan berhenti ikut arisan,” ungkap Jeje.
Dikatakan Jeje, sebelum diviralkan dugaan penipuan, Nia Pakoneri sempat memblokirnya karena didesak terus untuk segera mentransfer uangnya. Setelah membuat postingan di Facebook, barulah dia berhenti diblokir oleh Nia Pakoneri dan uangnya ditransfer sebagian.
“Total uangku Rp 1,4 juta di get emas itu sudah dikembalikan. Kalau di get Rp 10 juta uangku ada Rp 1,6 juta. Saya berharap bisa secepatnya dikembalikan, bisa dipakai beli beras dan makan selama satu minggu,” harapnya.
Senada dengan Jeje, member arisan Nia Pakoneri lainnya, Dwisarwani mengaku meminta uangnya kembali secara langsung kepada Nia Pakoneri. Karena get kedua yang member kelompoknya itu dimintai semua kembali uangnya masing-masing.
“Karena di bulan pertama itu kan owner yang ambil dulu, pas bulan Februari ini per tanggal 2 di lot agak telat ki na (dia) transferkan owner sama yang sudah get. Jadi daripada nanti di belakang semakin ribet, lebih baik dikembalikan saja uangnya,” sebutnya.
Dwisarwani dengan Nia saling kenal memang, saat SMA masuk sama-sama di Sanggar Tari. Saat buka arisan langsung ikut, tidak ada keraguan karena sudah kenal dari dulu.
“Belakangan baru saya tau kalau minta balik modal para member. Saya juga chat pribadi ki dan cepat mi merespons waktu saya minta balmod. Rp 700 ribu saya uangku, arisan Rp 350 ribu per bulan dan baru berjalan 2 bulan,” akunya.
Member lainnya, Aderiany yang mengikuti arisan sama persis dengan Dwisarwani, membenarkan juga sudah meminta kembali uangnya.
“Iya, kemarin yang Rp 350 ribu per bulan saya ikuti. Sudah dikembalikan dan sudah ditransfer mi juga,” singkatnya.
Sementara itu Nia Pakoneri yang dimintai konfirmasi menuturkan, sekitar 5 orang yang meminta balik modal, dan semuanya sudah selesai.
“Saya kasi kembali modalnya kalau ada uangnya sama saya. Dicari dulu berapa modalnya atau berapa uangnya sama saya. Tapi clear mi semua,” katanya.
“Rata-rata yang minta balik modal yang paling terakhir namanya. Mau mi memang diselesaikan ini arisan semua,” sambung Nia.
Baca juga: https://enewsindonesia.com/diduga-penipuan-seorang-bandar-arisan-online-di-bone-dipolisikan/
“Nabilang (dia pelapor bilang) kasus penipuan, tapi nda merasaka (saya tidak merasa) menipu, karena sudah saya transfer semua uang arisan sama yang melapor sebelum ada panggilan polisi,” kata Andi Nia, Minggu (7/3).
Dikatakannya, jenis arisan yang dilakukannya adalah arisan menurun yang ada untung dan rugi. Untuk kloter modal usaha sebanyak Rp 9,9 juta per 10 hari. Ada 22 nama, pembayaran mulai Rp 300 ribu sampai Rp 700 ribu.
“Tinggal pilih mau urutan ke berapa. Setelah full baru ditentukan mau mulai tanggal berapa. Untuk yang melapor di polisi dia ambil dua nomor masing-masing Rp 400 ribu,” bebernya.
Sabil