ENEWSINDONESIA.COM, MAJENE – Polemik defisitnya keuangan Pemerunrah Daerah Kabupaten Majene, Sulawesi Barat menjadi bahan perbincangan masyarakat.
Akibat defisit yang diduga kurang lebih 53 Miliar tersebut membuat tersendatnya pencairan untuk membayarkan tunjangan PNS, dana para pekerja proyek, dan beberapa dana lainnya.
Sampai saat ini belum ada hasil dan informasi resmi dari Pemerintah Daerah Kabupaten Majene kapan permasalahan itu dapat teratasi sehingga aksi protes dari beberapa pihak terus bergulir.
Salah satunya dari warga bernama Deny. Dirinya meminta kepada pihak Pemerintah Kabupaten Majene untuk segera mencari jalan keluar.
“Sebagai warga majene saya meminta kepada Pemkab Majene agar persoalan ini segera teratasi. Bagi saya, ini sangat mencoreng nama baik Kabupaten Majene,” tuturnya, Jum’at (6/1/2022).
Deni menyebut, sepanjang sejarah Majene, memang sudah sering mengalami istilah defisit namun tidak separah ini.
“Sebetulnya ada apa? Apakah mungkin karena target pendapatan tidak berimbang dengan target belanja yang selalu diistilahkan. Tapi menurut saya itu bahasa umum, saya tidak mau su’uzon, jangan – jangan ada permainan dibalik layar,” sebutnya.
Ia meminta sebaiknya pemerintah Kabupaten Majene segera mencari jalan keluar agar opini publik tidak melebar.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Majene Kasman Kabil yang coba dikonfirmasi melalui telpon oleh pihak media Enewsindonesia.com belum menanggapi hingga berita ini diterbitkan.
Jurnalis: Arfan Renaldi