ENEWSINDONESIA.COM, BONE ▪︎ Pabrik Gula Bone (PGB) yang terletak di Desa Arasoe, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan menerima bantuan bibit jagung dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) untuk ditanami di beberapa lahan kosong milik perusahaan BUMN tersebut.
Salah seorang karyawan PGB, Samsul yang dipercayakan mengawasi tanaman nanas yang telah ditanam pihak Pemprov Sulsel menyampaikan bahwa pihaknya merencanakan akan menanam bibit jagung di lahan kosong yang berlokasi di Dusun Lappa Cinennung, Desa Cinennung (sebelah Desa Arasoe) dengan tujuan lahan kosong di daerah itu bisa dimanfaatkan.
“Selesai sholat Jumat tadi, kami sudah umumkan ke masyarakat terkait rencana itu dan saya tindak lanjuti malam ini mendatangi petani door to door,” kata Samsul kepada Enewsindonesia.com, Jumat (26/1/2024).
Diakuinya, pihak manajemen PGB telah menyetujui hal ini dan siap memberikan bantuan bibit jagung hibrida sebanyak 1 ton.
“Lahan kosong di Dusun Lappa Cinennung itu kurang lebih 100 Hektare,” ungkapnya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemda) Bone, melalui Dinas Pertanian, Tanam Pangan, Hortikulutura dan Perkebunan telah menargetkan peningkatan 36 persen atau 204.073 hektare tambahan luas tanam pangan di Kabupaten Bone selama 2024.
“Jadi target kita itu ada penambahan sekitar 36 persen tambahan luasan tanam pangan di Bone di 2024 atau sekitar 204 hektare,” ujar Kepala Bidang Tanam Pangan, Abdul Rauf.
Abdul Rauf menjelaskan, tambahan luasan tanaman itu menyusul jumlah luasan tanam di Bone yang tercatat terus menurun sejak 2020, dimana di 2020 luasan tanam pangan di Bone mencapai 193.916 hektare, menurun menjadi 168.170 hektare di 2021, dan menurun lagi di 2022 menjadi 140.553 hektare. Kemudian naik sedikit menjadi 141.441 hektare pada 2023.
Namun demikian, kata Rauf, tren produksi justru berbanding terbalik yang mana tercatat mengalami fluktuasi peningkatan. Misalnya, pada 2020, tingkat produksi dilaporkan mencapai 984.659 ton, yang kemudian turun di 2021 mencapai 983.918 lalu kemudian naik di 2022 menjadi 1.099.706 ton.
Namun pada 2023, diprediksi jumlahnya ini akan terganggu, sebab terdampak kekeringan el Nino yang cukup parah yang mengakibatkan gagal panen. Pihaknya kata dia masih menunggu data rilisan dari Badan Pusat Statistik yang biasanya keluar pada Maret setiap tahunnya.
Meski tak berbanding lurus, Rauf mengharapkan dengan penambahan luasan tanam pangan di Bone ini bisa ikut mengakselerasi produksi di Bone sesuai dengan harapan Menteri Pertanian RI saat menyambangi Bone beberapa waktu lalu. Apalagi sudah ada sejumlah bantuan bibit dan alat pertanian yang cukup signifikan dari kementerian.
Kepala Seksi Serealia, Dinas Pertanian, Tanam Pangan, Hortikulutura dan Perkebunan, Nuraqidah mengatakan untuk peningkatan produksi pangan di Bone sendiri selama pupuk bisa terpenuhi dengan baik, hadirnya benih yang unggul, pestisida dan pupuk hayati juga ikut terpenuhi, maka target yang diharapkan oleh Mentan sampai dengan 30 persen peningkatan produksi di Bone ini bukanlah hal yang mustahil.
Apalagi target ini mencakup tiga tahun ke depan untuk swasembada pangan dan lima tahun ke depan untuk eksport.
“Jadi asakan ini semua lengkap (pupuk, bibit dan pembasmi hama),” jelasnya.
Untuk peningkatan produksi pertahun sendiri setidaknya mencapai 5-6 persen peningkatan untuk padi dan 1,5 persen untuk palawija.
Sebelumnya Pemda Bone telah memperoleh bantuan bibit jagung dan padi dari Ditjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian.
Bantuan secara simbolis ini beberapa waktu lalu telah diserahkan langsung Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman ke Pj Bupati Bone, di Desa Mappesangka, Kecamatan Ponre, Senin, 15 Januari lalu.
Bantuan ini diharapkan bisa mendorong produksi jagung dan padi di Bone.
Bantuan Rep39 miliar ini mencakup benih padi seluas 30 ribu hektare senilai Rp10,2 miliar, dan bibit jagung seluas 32 ribu hektare senilai Rp28,8 miliar.
Selain itu Mentan RI juga memberikan bantuan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) senilai Rp1 miliar ke kelompok tani di Kabupaten Bone.
Bantuan ini diharapkan bisa menstimulus ketahanan pangan khususnya pangan mandiri di rumah.
Petani juga mendapatkan bantuan Benih Hortikultura berupa bibit Mangga senilai Rp100 juta.
Kemudian, sebanyak lima unit Combine Harvester Besar juga diserahkan ke Pemda Bone untuk menyokong efektifitas pertanian.