banner 728x250

Rekrutmen Staf Teknis Panwaslu Sikka Disoal, Ini Kata Ketua Bawaslu

Harun Al Rasyid, Ketua Bawaslu Sikka.

ENEWSINDONESIA.COM, SIKKA – Perekrutan peserta calon staf teknis non PNS / pegawai kontrak sekretariat Panwsalu yang dibuka sejak Senin (30/11/2022) di kantor Bawaslu Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur menuai protes dari beberapa peserta.

Sikitar 10 orang dari peserta test sebagai perwakilan mendatangi kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) guna mempertanyakan aspek penilaian dari hasil test dan wawancara yang dinilai sangat merugikan .





Para peserta tersebut menyebut pihak penyelenggara tidak ada keterbukaan terkait aspek penilaian.

Robi Kristian salah seorang peserta test dari kecamatan Hewokloang menyampaikan sangat menyesali praktek rekrutmen ini karena sekretariat Bawaslu Sikka tidak mempublikasikan hasil dari seleksi CAT (Computer Asistent Test) atau Tes Tertulis dan standar penilaian yang terkesan dibuat-buat dan dinilai formalitas saja.

“Dalam hemat saya standar nilai yang dipakai hanya untuk menyelamatkan orang-orang titipan saja atau menggunakan sistim orang dalam. Kemudian kaitannya dengan pertanyaan-pertanyaan saat proses wawancara itu terkesan lucu karena yang di tanyakan kepada saya hanya seputaran data diri, status saya dan status perkawinan,” terangnya.

Peserta lain, Tri Utari dari Kecamatan Kangae menyampaikan dalam hasil test yang diperolehnya ia mendapat nilai cukup tinggi yakni 78 namun dalam pengumuman iya tidak lolos.

Menurut dia proses seleksi ini hanya formalitas dan tidak ada sama sekali indikator penilaian yang dijadikan standar lolos dan tidaknya.

“Saya menilai bahwa proses seleksi ini sekedar formalitas saja, pasalnya dari perolehan nilai test CAT itu urutan yang beberapa peserta lain dapatkan ada yang mendapat urutan ke 5, ada juga urutan ke 6 di bawah urutan saya namun yang dinyatak tidak lulus itu saya,” ucapnya kesal.

Lain lagi yang dialami Petrus Yosefan Ngaga, salah satu peserta seleksi dari Kecamatan Paga menyampaikan bahwa dirinya mendapat postingan kaitannya dengan pengumuman hasil seleksi 3 kali diunggah dari halaman akun Facebook resmi milik Bawaslu Kabupaten Sikka dengan hasil yang berbeda-beda.

Sehingga dirinya menduga bahwa adanya permainan dan tangan jahil atas hasil yang berbeda-beda.

“Dari hasil seleksi itu saya mendapati nama saya pada unggahan pengumuman hasil seleksi pertama, namun unggahan itu dihapus kembali karena ada beberapa dari teman-teman yang berkomentar kaitannya dengan klarifikasi dari hasil seleksi yang di unggah,” ujarnya.

Ia menjelaskan, pada unggahan berikutnya namanya sudah tidak ada dan mucul nama siluman yang menggantikan namanya.

“Namun dari nama siluman itu ada kesalahan jenis kelamin, disitu saya curiga,” terangnya.

Menggapi hal itu, Harun Al Rasyid selaku Ketua Bawaslu Sikka saat dimintai keterangan menyampaikan bahwa kaitannya dengan materi wawancara ada perbedaannya dengan materi wawancara yang dikeluarkan Panwascam.

“Kalau Panwascam dia lebih mengarah ke hal-hal seperti itu, tapi kalau untuk arahan dari Sekretariat Provinsi bahwa tes Panwascam terutama di test wawancara itu lebih fokus menggali informasi tentang kepribadian, pekerjaan, dan bisa mengoperasikan leptop atau tidak,” tuturnya.

“Karena tugas mereka nantinya itu ketika dinyatakan lolos seleksi tugasnya tidak untuk melakukan pengawasan dan pencegahan,” sambungnya.

Ia menambahkan, mengenai penilaian yang diperoleh dari test CAT dan wawancara tidak diatur dengan jelas juga.

“Namun terkait itu yang jelas tidak dihitung dari satu aspek penilaian saja, namun adanya penggabungan dari hasil test CAT dan wawancara yang pembagian presentase penilaiannya itu 40 persen untuk nilai CAT dan 60 persen untuk nilai wawancara,” pungkasnya.

Jurnalis: Faidin

banner 728x250

banner 728x250

     
Editor: Abdul Muhaimin

Tinggalkan Balasan