Presiden Sebut Sulsel Salah Satu Wilayah Prioritas Untuk Masifkan Pelaksanaan 3 T

Enewsindonesia.com, Jakarta – Rapat terbatas kabinet kerja yang dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo membahas sejumlah topik penting di Istana Negara, Senin (13/7/2020).

Salah satu pesan Jokowi kepada para Menteri yakni agar konsen terapkan Testing, Tracing, dan Treatment (3T) dalam upaya untuk terus mencegah dan menekan penyebaran virus Covid-19.



banner 728x250

Tak hanya itu, bahkan Presiden Jokowi meminta agar pelaksanaan 3 T tersebut di prioritaskan di beberapa daerah seperti DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara.

“Tetap pada concern kita untuk terus memasifkan 3 T kalau bisa kita betul-betul prioritaskan daerah yang sampai saat ini masih merasakan dampak cukup parah,” tutur Presiden dalam Ratas.

Selain membahas mengenai langkah untuk memasifkan 3 T, Jokowi juga kembali mengevaluasi terkait adanya kenaikan kasus positif Covid-19.

Jokowi menambahkan Data terakhir yang ia terima dari Gugus Tugas ada penambahan sebanyak 1.681 kasus dan pada Kamis lalu juga ada 2.500 yang positif.

Berdasarkan data ini, Presiden Jokowi meminta tes harus ditingkatkan jumlah Polymerase Chain Reaction (PCR) test dengan menambah jumlah lab yang ada di daerah dan mobile lab PCR.

“Kita harap nantinya target sesuai yang telah saya sampaikan agar bisa mencapai 30 ribu dan tracing untuk ODP maupun PDP, lalu kemudian memberikan isolasi mandiri alias treatment,” imbuh Presiden.

Menurut Presiden, berbagai fasilitas Rumah Sakit khususnya Lab, Alat Pelindung Diri (APD), obat-obatan, ventilator, kamar isolasi harus ditingkatkan untuk Provinsi-Provinsi yang jadi skala prioritas.

“Tolong Kementrian Kesehatan sampaikan segera kepada Menteri PUPR kalau ada kekurangan supaya bisa segera diselesaikan,” tegas Presiden.

Dalam kesempatan itu, Presiden turut sampaikan perlunya untuk melakukan pengendalian wilayah di perbatasan serta transportasi antar wilayah.

“Melihat banyaknya peningkatan kasus, ini harus kembali jadi perhatian kita bersama. Ini imported case dari luar negeri juga ada peningkatan kasus,” jelas Presiden. (AnQ)



   

Tinggalkan Balasan