Mahasiswa IAIN Bone Gelar Unjuk Rasa, Sebut Anggaran Kampus Tidak Jelas Arahnya

Foto: Suasana aksi demonstrasi yang digelar mahasiswa IAIN Bone. (Enews)

ENEWSINDONESIA.COM, BONE — Sejumlah mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Selsel) menggelar aksi demonstrasi. Para pendemo menyebut aksi tersebut dalam rangka mengevaluasi kinerja Rektor IAIN Bone, Selasa (14/11/2023).

Para mahasiswa yang berunjuk rasa tersebut terdiri dari beberapa lembaga seperti UKK/UKM dan sejumlah organisasi kemahasiswaan yang tergabung dalam KBM IAIN Bone.

  banner 728x250   banner 728x250

Para pengunjuk rasa mempertanyakan beberapa anggaran yang menurut mereka tidak jelas arahnya kemana. Kemudian ada pula anggaran kampus bahkan satu pogram hampir mencapai miliaran, namun hasilnya tidak ada untuk institusi.

Aksi tersebut dipimpin oleh, Muh Alim Julian selaku Jendral Lapangan (jendlap). Dalam orasinya Jendlap menegaskan bahwa mahasiswa IAIN Bone harus berani untuk menyampaikan aspirasi ketika kinerja pimpinan birokrasi tidak sesuai dengan harapan.

Sementara, Muh. Alfian Amal selaku Presiden Mahasiswa Dema IAIN Bone menyampaikan bahwa pihaknya menyebut, Rektor IAIN Bone tidak mampu mengontrol anggaran institusi sehingga bidang perencanaan menggampangkan untuk melakukan revisi anggaran.

“Banyak pula pelaksanaan program kerja institusi yang tidak dijalankan. Padahal faktanya semua yang telah dimasukkan sebagai program kerja memiliki anggaran masing-masing sesuai di Rencana Kerja Anggaran Kementrian Negara/Lembaga (RKAKL) IAIN Bone,” kata Alfian di hadapan awak media.

“Kami anggap kinerja yang dilakukan pimpian Institusi (Rektor) tidak ada progress dan kurang mencapai hasil yang dapat dilihat bagi seluruh civitas akedimik,” sambungnya.

Orator lain, Aswar selaku Ketua Sema Institut juga menyampaikan bahwa kampus IAIN Bone sedang mengalami degradasi program kerja.

“Padahal anggaran dari setiap pogram kerja yang ditetapkan itu sudah memiliki anggarannya masing-masing. Kami sangat menyayangkan anggaran kampus itu tidak tepat sasaran sehingga mengakibatkan institusi ini melemah,” jelasnya.

Menanggapi itu, Dr. Hasbi Siddik S.Ag., M.Pd.I (Warek 2) mengatakan, “persoalan anggaran yang hampir satu miliar itu dialihkan untuk gaji dosen luar biasa, pegawai honorer dan lain-lain. Dengan alasan bahwa PNBP yang ditargetkan sebanyak 24 miliar tidak tercapai sehingga ada banyak peralihan anggaran.”

Namun jawaban dari Warek 2 tersebut  dibantah oleh ketua dema IAIN Bone dengan mengatakan, “hasil dari kajian kami pak, itu sudah jelas bahwa untuk gaji dan kebutuhan lainnya itu ada anggaran tersendirinya.”

Berikut beberapa tuntutan para pengunjuk rasa:

– Meminta Rektor IAIN Bone agar memperbaiki tatanan struktur birokrasi

– Meminta rektor IAIN Bone jeli dalam mengontrol pengusulan anggaran pogram kerja pada bidang perencanaan dan mampu jelih melihat anggaran yang dikelola oleh keuangan.

– Meminta agar melakukan pengadaan almamater bagi mahasiswa baru Angkatan 2023

– Meminta Rektor IAIN Bone mencabut aturan pembatasan kegiatan malam dengan alasan melemahkan pengembangan kualitas anggota /kader bagi UKK/UKM dan Ormawa IAIN Bone.

Kesimpulan

Presma IAIN Bone memberikan kesimpulan bahwa bidang perencanaan menggampangkan untuk merubah atau mengalihkan anggaran yang sudah ditetapkan sesuai yang ada pada Rencana Kerja Anggaran Kementrian Negara/Lembaga (RKAKL) IAIN Bone.

Namun hasil dari penyampaian aspirasi mahasiswa yang tergabung dalam aksi tersebut, dalam hal ini pimpinan birokrasi yaitu wakil rektor 1, 2 dan 3 tidak ada yang mau bertanggungjawab dalam artian yang berani bertandatangan sebagai penerima aspirasi. (*)

banner 728x250  

Tinggalkan Balasan

error: waiittt