Air PAM di Desa Nangahale Diputus, Warga Tagih Janji Bupati

ENEWSINDONESIA.COM, NTT – Petugas PDAM Kecamatan Talibura menyegel aliran air PAM di beberpa rumah yang berada Desa Nangahale, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Rabu (16/11/2022).

Salah satu warga, Santi yang saat itu berada di lokasi dan turut serta menyaksikan penyegelan air PAM miliknya terlihat pasrah karena tiba-tiba adanya tindakan petugas dengan spontan menyegel PAM miliknya.

banner 728x250

 


 

Warga lain, Hawianti, mengakui bahwa belum sempat membayar. Dia beralasan karena penghasilan suaminya beberapa bulan ini masih belum bisa menjangkau sampai kepada kebutuhan pemakaian air PAM.

Sedangkan Mujida, salah satu warga yang saat itu membayar penagihan mengungkapkan bahwa pembayaran iuran air PAM ini sebesar 13.000/m³ dan tergantung pemakaian perbulannya.

“Saya dikasih foto copy tarif harga itu oleh petugas, ada di rumah saya kalau mau lihat,” kata Mujida kepada EnewsIndonesia.Com

“Ada beberapa warga yang pemakaian bahkan lebih kurang dari sata namun saat membayar itu lebih di atas jumlah tarif yang berlaku,” ungkap beberapa warga yang saat itu berada di lokasi.

“Bahkan ada di kompleks sebelah menanyakan tarif sebenarnya, apakah hitungannya permeter kubik (m³) atau perbulan, sehingga beberapa dari kami saat dilakukan penagihan malah membengkak jumlahnya, padahal pemakaian kami selama ini seperlunya saja,” terang warga.

Kemudian warga melanjutkan bahwa yang lebih mengherankan lagi adanya penyegelan yang hanya untuk beberapa warga saja, sedangkan yang lain yang juga terlambat atau tunggak membayar itu tidak dilakukan penyegelan.

“Jadi, atas kejadian ini harapan kami warga adanya kejelasan terkait standar tarif yang berlaku dan sebaiknya di sosialisasikan sehingga tidak simpang-siur penilaian negatif terhadap petugas PDAM, terutama petugas PDAM Kecamatan Talibura,” ujar warga.

“Kemudian adanya bukti pembayaran (kwitansi) yang diserahkan kepada kami di saat adanya penagihan, sehingga kami masyarakat yang tidak tahu apa-apa ini lebih mudah faham dan menaruh kepercayaan kepada petugas. Bukan habis dibayar lalu kwitansinya masih mau dicetak ke kantor, karena kenyataannya beberapa dari kami yang membayar beberapa kali itu sampai sekarang kwitansi tidak di kasih,” lanjutnya.

Mereka melanjuykan, dari penyampaian Fransiskus Roberto Diogo (Bupati Sikka) dalam kampanyenya saat berkunjung ke sini (Desa Nangahale) di lapangan bola volly tepatnya akan diadakan pemasangan air PAM gratis.

“Jadi setahu kami setelah beliau terpilih kemarin ya, air PAM yang dijanjikan akan dipasang itupun gratis. Jadi itu sepengetahuan kami,” pungkasnya.

Sementara, Iko salah satu petugas yang berada di lokasi saat itu menyampaikan kepada media EnewsIndonesia.Com, bahwa penyegelan beberapa saluran air PAM ini karena adanya keterlambatan pembayaran iuran yang belum dibayar.

“Dari 2 orang warga yang membayar tadi akan kami buatkan (print) kwitansi pembayaran yang warna kuning kecil ke kantor,” ujarnya. (Faidin)

     

Tinggalkan Balasan