banner 728x250

Tewasnya Aipda Arham Saat Diringkus BNNP Sulsel Dinilai Janggal Keluarga Korban, Begini Penjelasan Kombes Pol Ardiansyah

Foto: Oknum polisi pengedar sabu yang diringkus BNNP Sulsel di Sinjai, Aipda Arham. (File Enews)

ENEWS MAKASSAR •• Pihak keluarga almarhum Aipda Arham menilai ada kejanggalan atas kematian oknum polisi yang diduga terlibat peredaran gelap Narkoba itu saat digelandang dari Kabupaten Sinjai ke Kota Makassar pada Senin (3/2/2025) lalu.

Aipda Arham disebut meminum cairan pembersih kaca mobil saat di perjalanan menuju Kota Makassar.



Salah seorang kerabat korban, Zainuddin menyampaikan beberapa kejanggalan trrkait pernyataan pihak BNNP terkait kronologi kematian Arham.

“Kenapa Arham bisa (berkesempatan) minum cairan pembersih kaca, padahal sementara dikawal dan diamankan beberapa petugas BNN di dalam mobil?” Tanya Zainuddin saat menyampaikan keluhannya kepada Enews Indonesia, Sabtu (8/2/2025).

Lebih lanjut Zainuddin mempertanyakan penyuplai Sabu kepada Aipda Arham yang disebut BNNP dikejar selama dua hari.

“BNN melanjutkan penggerebekan ke Sinjai Timur mencari Suplayer Sabu ke Arham, apa ada yang diamankan?” Tanyanya.

Saat Arham diamankan lanjut Zainuddin, dia di bawah ke sebuah rumah (sebelum ke Polres). Pertanyaannya di rumah siapa?

“Kemudian BB berupa plastik bening 80 lembar, apakah bisa dikatakan bukti? Bukankah plastik sejenis itu biasa dipakai ibu untuk keperluan lain di dapur?” Tanyanya lagi.

“Kemudian alat isap (bong), mungkin saja barang bekas yang sudah lama tidak digunakan? Cairan pembersih kaca yang diminum arham, mana botolnya?” Sambungnya.

Zainuddin menambahkan, bahwa BNN membawa Arham tanpa penyampaian ke istrinya, apakah itu dibenarkan?

“Mana yang benar, kalau Arham dirawat di rumah sakit sebelum meninggal padahal menurut info yang didapat keluarga bahwa Arham diantar dua orang ke rumah sakit dan memang sudah tidak bisa tertolong,” tandasnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Sulsel, Kombes Pol Ardiansyah secara terpisah menjelaskan bahwa saat Aipda Arham digelandang ke Kota Makassar posisinya duduk di kursi paling belakang sendiri.

“Jadi jumlah penumpang bersama sopir itu empat orang, dua di depan satu di tengah dan Arham ini paling belakang bersama beberapa tas barang bawaan anggota kami. Jadi anggota kami tidak menyangka kalau Arham nekat meminum cairan pembersih kaca yang ada di belakang itu,” ungkap Ardiansyah saat dikonfirmasi Enews Indonesia, Sabtu (8/2/2025).

Lebih lanjut Ardiansyah memaparkan, terkait penyuplai Sabu yang ditunjuk almarhum Arham, pihaknya belum berhasil mengamankan.

“Kami dua hari di Pattongko, Sinjai Timur namun nihil, pelaku berhasil kabur,” katanya.

Terkait plastik klip bening yang dijadikan barang bukti oleh pihaknya, menurut Ardiansyah bahwa barang itu akan dipergunakan untuk membungkus Sabu.

“Kami temukan di dalam kamar Arham sepaket dengan alat timbang besar dan kecil, alat takar Sabu, dan alat isap Sabu bersama puluhan plastik klip bening itu. Dari pengalaman kami sebagai petugas BNNP, itu (plastik klip bening) diduga kuat akan digunakan untuk membungkus Sabu,” paparnya.

“Kemudian saat Arham kami amankan, kami singgah sejenak di rumah tempat kami (BNNP) yang berlokasi di Sinjai lalu mengamankan sementara Arham ke Mapolres Sinjai sembari kami melakukan pengembangan,” sambungnya.

Ardiansyah menambahkan, terkait informasi Arham tewas di jalan pasca meminum cairan pembersih kaca itu salah.

“Saat anggota kami membawa ke rumah sakit di Bulukumba, pihak rumah sakit menyatakan bahwa denyut nadi Arham melemah, berarti masih hidup saat di rumah sakit. Arham ini memang menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit,” ujarnya.

“Anggota kami juga telah menghubungi istri Arham saat diamankan, dan istrinya mengiyakan kok, terkait diamankan suaminya itu,” tandasnya.

Sebelumnya diwartakan, seorang oknum polisi, Aipda Arham nekat mengakhiri hidupnya dengan menenggak cairan pembersih kaca mobil. Peristiwa itu terjadi ketika Arham digelandang Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Selatan dari Kabupaten Sinjai ke Kota Makassar, Senin (3/2/2025).

#Mimienk Lee



banner 728x250

banner 728x250

banner 728x250

banner 728x250

 banner 728x250

   
banner 728x250

banner 728x250

banner 728x250