ENEWSINDONESIA.COM, TAKALAR – Menginjak Tiga Tahun dibawah kepemimpinan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Takalar Syamsari Kitta – Achmad Se’re. Akan kah dapat mewujudkan janji politik dan Visi Misi yang sebagaimana pada saat Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 2017 Silam?, Sabtu (19/12/20).
Kabid Hikmah Politik Hukum Dan Ham PC IMM Takalar, Muh.Reskiawan.M, mengatakan bahwa, sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa setidaknya ada 21 Janji Politiknya dengan visi “Takalar Maju, Unggul dan Bermartabat“. Demikian janji Politik dan Visi Bupati dan wakil Bupati pada tahun 2017 yang lalu.
“Refleksi Tiga tahun kepemimpinan SK – HD selama kurang lebih Tiga tahun saya kira kita perlu merefleksikannya. Sejak awal kepemimpinan SK – HD sudah mulai banyak polemik yang terjadi dan jika kita tarik kepada 21 janji politiknya. Masih banyak yang tidak direalisasikan, sehingga saya kira belum tercapai secara menyeluruh,” ujarnya.
Ketua Bidang Hikmah politik Hukum Dan Ham PC IMM Takalar ini menambahkan bahwa janji Politik pada ‘point‘ ke 14 yaitu Peningkatan kualitas layanan pendidikan Gratis dan beasiswa Pelajar / Mahasiswa berprestasi, saya kira belum terwujud secara maksimal.
“Yang kita ketahui bahwa peningkatan kualitas suatu daerah dapat di lihat dari bagaimana indeks sumber daya manusia, sehingga saya kira Pendidikanlah yang seharusnya kita tingkatkan bersama,” Lanjutnya.
Taufik, Kabid Agraria dan Maritim PC IMM Takalar, menambahkan bahwa ketika apa yg menjadi visi misi SK – HD itu kemudian tidak direalisasikan dan diindahkan secepatnya sesuai dengan janjinya, maka kami bisa berasumsi bahwa kepemimpinan H. Syamsari kitta S.P, MM gagal dalam menjalankan visi misinya untuk membawa Kabupaten Takalar yang unggul, maju dan bermartabat.
“Seperti yang kita ketahui di dalam UUD No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional bahwa pemerintah wajib memberikan sarana dan prasana terhadap masyarakatnya, kita lihat di Takalar dewasa ini bahwa indeks pendidikan Kabupaten Takalar berada pada posisi 22 se Sulsel. Ini menandakan bahwa Bupati tidak memperhatikan aset terpenting daerahnya yaitu sumber daya manusianya,” tutupnya.
Reporter : Andi Akbar