ENEWS MAJENE •• Puluhan mahasiswa dari organisasi Komite Mahasiswa Rakyat Indonesia (Kamri) menggelar aksi demontrasi di kantor Inspektorat
Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), Kamis (5/12/2024).
Aksi yang diwarnai pembakaran ban bekas tersebut menuntut pihak Inspektorat Majene segera menuntaskan hasil audit dugaan korupsi Mantan Kades Paminggalan yang telah ditangani pihak Kejaksaan Negeri Majene.
“Kami ingin agar pihak inspektorat cekatan dalam bekerja tidak terkesan lamban, agar kita semua dapat mengetahui sejauh mana perkembangan kasus tersebut,” kata Muhammad Irmawansyah selaku Jendral Lapangan (Jendlap).
Irmawansyah menjelaskan, akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas.
“Sekalipun dari hasil audiens antara kami dengan pihak Inspektorat Majene bahwa hasil temuan atau kerugian negara nantinya tidak dapat disampaikan ke publik karena bersifat private, tetapi kami akan tetap mengawal sampai tuntas,” tegasnya.
Sementara, Kepala Inspektorat Majene, Andi Amran mengatakan, sejak pihaknya menerima kasus tersebut, dirinya sudah membentuk tim untuk ke Desa Paminggalan untuk melakukan investigasi.
“Namun keterbatasan personel dan akses jalan yang tidak bersahabat sehingga menyulitkan untuk bekerja, tetapi kami tetap akan bekerja maksimal,” imbuhnya.
“Kemudian sekali lagi kami sampaikan bahwa hasil audit atau penghitungan kerugian negara ada atau tidak yang ditemukan ke depannya, bukan informasi yang dapat dipublikasikan, tetapi hanya disampaikan ke penyidik kejaksaan. Selanjutnya silakan konfirmasi ke pihak kejaksaan,” tandasnya.
Diketahui, anggaran untuk Dana Desa tahun 2023 diduga telah disalahgunakan oleh oknum Kades Paminggalan atas nama Sarifuddin sebanyak Rp 450 juta. Anggaran tersebut tidak sepenuhnya direalisasikan untuk pembangunan.
Jurnalis: Arfan Renaldi