Enewsindnesia.com – Kunjungan Kerja Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), di wakili oleh Hari Pramudiono DirekturJjenderal Penyiapan Kawasan dan Pembagunan Pemukiman Transmigrasi (Dirjen PKP2Trans).
Dalam kunjungannya, Hari Prmudiono di dampingi asisten 1 M. Natsir mewakili Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa M. Jaun, PLT Bupati Mamuju Abdul Wahab Hasan Sulur.
Hari Pramudiono yang mewakili Kemendes PDTT menyerahkan secara simbolis Bantuan Lansung Tunai Dana Desa (BLT-DD) di Desa Mambu Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Rabu (14/10/2020).
“Dengan adanya Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) dapat mengurangi beban masyarakat yang terdampak secara ekonomi akibat COVID-19,” ujarnya.
Lebih lanjut beliau menyampaikan, BLT-DD merupakan bantuan untuk penduduk miskin yang bersumber dari Dana Desa. Diberikan kepada keluarga miskin di Desa dengan kategori, keluarga yang kehilangan mata pencaharian/pekerjaan, keluarga yang belum terdata menerima Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), kartu prakerja serta yang memiliki anggota keluarga yang rentan sakit menahun/kronis.
Sementara itu Asisten 1 M. Natsir (Mewakili Gubernur sulbar Ali Baal Masdar) menyampaikan, pemanfaatan Dana Desa sudah dirasakan di 575 desa di Sulbar sejak tahun 2015 hingga tahun 2020.
“Dana Desa itu telah digunakan membiayai pembangunan dan pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, meningkatkan kualitas hidup manusia serta kemiskinan termasuk peningkatan pengelolaan BUMDES,” ujar M. Natsir.
Lebih lanjut Natsir yang juga PLT Bupati Majene menyampaikan, nilai indeks desa membangun (IDM) Sulbar juga terus mengalami peningkatan, dari hasil validasi data tahun 2020 IDM masih menyisihkan 310 Desa yang masuk dalam kategori tertinggal, dimana pada tahun 2018 terdapat 437 desa yang tertinggal.
“Sejak tahun 2019, Pemerintah Sulbar telah berkomitmen untuk lebih mengakselerasi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa melalui program MARASA (Mandiri, Cerdas dan Sehat),” jelasnya.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Sulbar, M. Jaun setelah dikonfirmasi terkait program Marasa. Beliau mengatakan, program Marasa adalah program unggulan Pemerintah Provinsi Sulbar, bertujuan untuk meningkatkan efektivitas perencanaan pembangunan dan pengelolaan Dana Desa.
“Adanya program Marasa merupaakan upaya pemerintah meningkatkan pembagunan pedesaan, yang dahulunya merupakan desa tertinggal karena adanya program Marasa ini bisa menjadi Desa yang mandiri, berkembang dan maju,” paparnya.(HH)