ENEWSINDONESIA.COM, MAJENE ▪︎ Kasus dugaan markup anggaran sejumlah kepala desa (kades) di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) saat gelaran bimbingan teknis (bimtek) terkesan tak ditindaklanjuti oleh pihak berwenang.
Salah seorang aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Zulkifli kembali mendesak pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Majene untuk menindaklanjuti kasus tersebut.
Menurut Zulkifli, pihak berwenang tak boleh melakukan pembiaran terkait hal tersebut karena menjadi kesan buruk bagi masyarakat.
“Kami tidak ingin Dana Desa (DD) digunakan dengan hal-hal yang tidak terlalu penting, apalagi dengan biaya yang diduga dimarkup untuk mendapatkan untung yang besar,” katanya kepada Enewsindonesia.com, Ahad (30/6/2024).
Zulkifli berharap Kejari Majene tidak tutup mata dengan kasus tersebut apalagi sampai diintervensi oleh pihak lain.
“Jangan sampi nanti didesak atau didemo baru bekerja,” ucapnya.
Apalagi sebut Zulkifli, salah seorang narasumber pada gelaran bimtek tersebut dari pihak Kejaksaan Tinggi Sulawesi Barat.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah Kasi Intel Kejari Majene, Zaki Mubarak SH menjelaskan bahwa pihaknya memang telah menerima laporan dugaan markup anggaran tersebut.
Zaki mengaku tidak pernah diintervensi oleh siapapun di dalam menjalankan tugas.
“Ini persoalan waktu, ditambah jaksa yang kurang di kantor kami. Untuk sementara kami dahulukan kasus yang lebih dulu masuk laporannya. jadi semua pihak tolong bersabar,” ujarnya kepada Enewsindonesia.com.
“Kami akan tetap bekerja tapi beri kami waktu. Tolong besabar karena di sini kami tetap bekerja menerima segala aduan dengan laporan yang didasari bukti,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, kegiatan bimtek Pencegahan Tindak Pidana Korupsi yang diikuti sejumlah kepala desa dan perangkat desa di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) menuai sorotan. Diduga gunakan Dana Desa dan markup anggaran dan digelar oleh pihak ketiga.
Kegiatan tersebut digelar oleh Lembaga Peningkatan Mutu dan Sumber Daya Manusia Indonesia (LPM SDMI) ditembuskan ke Bupati Majene dan DPMD Majene mulai Jumat (26/4/2024) hingga Ahad (28/4/2024) lalu.
Jurnalis Enews: Arfan Renaldi