Ikut Garuda Select, Edgard Dikeluarkan SMAN 1 Mamuju

Enewsindonesia.com – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Mamuju nampaknya bukan tempat untuk siswa berprestasi. Pihak sekolah mengeluarkan salah satu siswanya yang sedang mengejar mimpinya sebagai pemain sepak bola profesional.

Edgard Amping, siswa yang duduk di kelas 11 ini lolos mewakili Indonesia untuk berlatih bersama Tim Garuda Select 2019 di London Inggris dikeluarkan dari sekolah unggulan di Kota Mamuju itu.

banner 728x250  


 

Padahal hari ini Edgard akan berangkat ke London, Inggris bersama tim Garuda Select, di sana mereka akan menempuh serangkaian latihan dan berlaga dengan akademi klub-klub Inggris. Mereka akan menjalani 17 kali pertandingan selama delapan bulan berada di Inggris.

Edgard merupakan satu-satunya yang mewakili Indonesia di luar Pulau Jawa. Raihan prestasi itu memaksanya harus absen dari pelajaran di sekolah karena kesibukan menjalani latihan dan ikut seleksi.

Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Mamuju, Yusuf S yang ditemui di ruangannya mengatakan pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa. Keputusan mengeluarkan Edgard dari sekolah sudah bulat setelah rapat dengan seluruh guru dan BK di sekolah.

“Kita di sini kalau kehadiran anak-anak itu 80 persen untuk naik kelas. Kalau tidak ada informasi, surat masuk (izin) dari kementerian dan dari pihak penyelenggara tidak ada juga. Cuma kabarnya kita dengar dia ke sini, kesini (keluar daerah) jadi kita tidak tahu bagaimana menanganinya,” kata Yusuf, Rabu, (09/10/19).

Yusuf mengatakan pihaknya sudah memanggil orangtuanya ke sekolah. Karena sudah tidak ada jalan, pasti tidak naik kelas.

“Setelah orangtuanya ketemu BP, solusinya dia minta rekomendasi untuk pindah ke SMAN 2 Mamuju,” kata Yusuf.

Yusuf juga mengatakan pihak sekolah hanya menerapkan aturan. Apalagi memang tidak ada penyampaian dari Disdik Sulbar ke sekolah bahwa anak ini akan mengikuti kegiatan di luar.

“Kita mendukung prestasinya itu. Cuma sayangnya tidak ada surat (pemberitahuan) dari penanggung jawabnya. Masalah administrasi ini, kita menunggu saja,” ujar Yusuf.

Sementara itu, orang tua Edgard, Luther Amping yang dikonfirmasi ditempat berbeda mengaku, bahwa ia sudah pasrah jika anaknya harus pindah sekolah dari pada harus tinggal kelas.

“Saya sebenarnya sadari karena sekolah punya aturan karena dianggap kehadirannya sudah tidak memenuhi syarat untuk naik kelas, jadi sudah tidak bisa, jadi apa boleh buat saya carikan sekolah yang bisa natempati anakku,” kata Luther.

Luther hanya berharap agar anaknya bisa berangkat ke London, Inggris tanpa beban. Luther mengaku memilih SMAN 1 Mamuju untuk anaknya menempuh pendidikan formal karena merupakan salah satu sekolah unggulan di Mamuju. Apalagi, dia masuk melalui jalur prestasi.

“Dalam hal sepak bola ini anak sudah kelihatan prestasinya dan berhasil mewakili Indonesia di luar. Besok sudah berangkat ke Inggris. Manfaatkan kesempatan ini supaya apa yang dicita-dicitakan bisa tercapai,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Sulbar, Arifuddin Toppo mengatakan pihaknya belum mengetahui masalah ini. Pihaknya baru akan melakukan penelusuran.

“Kami akan melakukan penelusudan terkait hal ini,” tutup Arifuddin. (adi)

banner 728x250    

Tinggalkan Balasan