ENEWSINDONESIA.COM — Rencana Pembentukan Ikatan Alumni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin Makassar wilayah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) akan digelar jelang pergantian tahun 2020 ke 2021 di Ibukota Sulbar. Hal itu disampaikan Muhammad Abidin alumni IAIN saat diwawancarai oleh reporter enewsindonesia.com di Mamuju, Rabu (23/12/2020).
“Setelah kami identifikasi alumni IAIN di wilayah Sulbar ternyata cukup banyak dari berbagai latar belakang dan profesi, sehingga kami berinisiatif membentuk wadah silaturahmi sebagai forum komunikasi lintas generasi. Untuk memudahkan teman-teman Alumni mengetahui kapan dan dimana rencana kegiatan pembetukan IKA Alumni, kami akan infokan melalui WhatsApp Grup, Facebook dan Instagram,” ujar Abidin alumni Fakultas Tarbiyah itu.
Sesuai perkembangan zaman, nama IAIN berubah nama menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar dan alumninya tersebar luas diberbagai Provinsi di Indonesia khususnya di Provinsi Sulbar ini. Alumni IAIN Alauddin Makassar juga berperan penting kemajuan dan perkembangan suatu daerah termasuk Sulbar.
“Kemajuan Sulbar tidak terlepas dari pikiran dan andil alumni-alumni IAIN Alauddin Makassar. Terkait figur yang akan menjadi ketua IKA IAIN wilayah Sulbar, tentunya orang yang mampu mengelolah organisasi dan yang bisa memberi ruang untuk berkumpul dalam satu ikatan tanpa ada tendensi dari pihak-pihak manapun,” ungkap Abidin yang juga sebagai Kasubag Ortala dan KUB Kanwil Sulbar.
Sementara itu, Tauhid Huda yang juga merupakan alumni IAIN Fakultas Syariah mengatakan, Alumni IAIN di Sulbar sudah banyak yang berkontribusi dalam bidang keagamaan dan bukan hanya itu, alumni IAIN juga banyak yang berprofesi sebagai politisi, guru, pengusaha, birokrasi, perawat dan lain sebagainya.
“Alumni IAIN yang memiliki basic keagaaman ya tentu sangat bermanfaat dilingkungan masyarakat dalam pembinaan ummat,” pungkasnya.
Ketika wadah IKA Alumni IAIN wilayah Sulbar sudah ada maka kami akan memprogramkan pembinaan keagamaan melalui IKA IAIN. Karena yang sangat dibutuhkan dilingkungan masyarakat saat ini yaitu pembinaan keagamaan dan pemberdayaan zakat. ketika pemberdayaan zakat diorganisir dengan baik, maka itu bisa membantu pendapatan daerah dan memudahkan kita melakukan pembinaan keagamaan dilingkungan masyarakat.
“Ketika pendapatan zakat bisa dimaksimalkan dengan baik, maka kita bisa peruntukan untuk pembinaan imam mesjid, pembinaan TPA dan guru-guru mengaji termasuk penentuan arah kiblat ketika ingin mendirikan mesjid dan rukyatul hilal. Alumni IAIN tentunya memiliki kapasitas dibidang tersebut dan akan berkontribusi untuk peningkatan sumberdaya manusia kita di Sulbar,” ucap Tauhid alumni 2001 IAIN (UIN) Alauddin Makassar.
Tauhid menambahkan, untuk memudahkan itu semua, itu tak terlepas dari usaha dan kerjasama semua alumni, masyarakat dan juga Kementerian agama. | HH.