ENEWSINDONESIA.COM, MOROTAI – Dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional (HTN) puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Serikat Mahasiswa indonesia (SMI) Cabang Morotai, Maluku Utara menggelar aksi unjuk rasa. dengan tuntutan wujudkan reformasi agraria dan sejati bangun partai massa rakyat.
Dalam pantauan Enewsindonesiacom , aksi yang di mulai pada pukul 9.30 WIT tersebut dimulai di taman kota Daruba dilanjutkan di Tugu pancasila, dan berakhir di kantor DPRD Morotai.
Aksi tersebut nyaris ricuh disebabkan para pengunjuk rasa berniat membakar ban bekas di depan kantor DPRD Morotai namun tak diizinkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Namun hal tersebut dapat dicegah dengan pembicaraan kesepakatan dari ke dua belah pihak.
Koordinator SMI Febriyanti ludja dalam orasinya menyampaikan masalah bangsa dan negara indonesia hari ini adalah maraknya sistem kapitalisme (kaum pemodal) telah menghegomoni hukum di Indonesia, legitimasi neoliberalisme di semua sektor, baik itu sektor agraria, ekonomi, pendidikan, politik, dan hukum.
Kata dia, aksi peringati HTN kali ini adalah bagian dari keresahan masyarakat Morotai yang sering terhambat di sektor agraria, ekonomi, pendidikan, dan hukum.
”Kita saksikan bersama pemerintah sengaja menaikan harga BBM berdampak pada masyarakat kelas bawah, naiknya BBM ini sudah barang tentu berpengaruh pada tarif transportasi dan sembako. Belum lagi BLT BBM hari ini yang tidak tepat sasaran. Itu tidak tepat dan bukan solusinya,” katanya.
Lebih jauh, Febriyanti mengatakan, di sektor agraria, masalah tapal batas lahan masyarakat sampai saat ini Pemda dan DPRD tidak manpu menyelesaikan sengketa tersebut.
Selain itu dia, mengungkapkan di tahun 2022 terdapat empat belas masalah kasus kekerasan seksual yang terjadi di Morotai, akan tetapi pihak penegakan hukum tidak mampu mengusut tuntas masalah tersebut.
”Olehnya itu, kami meminta kepada pihak penegak hukum yakni kepolisian untuk menyeslesaikan masalah tersebut,” tegasnya.
Berikut poin tuntutan SMI:
1. Distribusikan alat produksi pertanian disemua kecamatan yang ada dikabupaten pulau morotai
2. Naikan harga komoditi, kopra, pala, cengkeh, dan komoditas lainya
3. Mendesak DPRD dan Pemda segera selesaikan sengketa lahan
4. Dprd segera desak pihak PU agar membuat talud penahan ombak di semua desa yang rawan abrasi
5. Pemda segera memperbaiki jalan lingkar di Morotai Utara, Morotai Jaya dan Morotai Selatan Barat
6. Tuntaskan masalah kasus kekerasan seksual
7. Wujudkan pendidikan gratis, ilmiah, demokratis, dan bervisi kerakyatan
8. Tolak RKUHP anti demokrasi
9. Tolak kenaikan harga bbm
Mewakili SMI dan selaku koordinator aksi, Febriyanti berharap kepada pemerintah Daerah dan DPRD agar dapat menyelesaikan problem daerah hari ini.
”Jika pemda dan DPRD tidak mampu menyelesaikan masalah daerah dan kebutuhan masyarakat saat ini, kami akan melakukan konsolidasi msasa dan akan kembali datang di kantor yang megah ini,” pungkasnya.