ENEWSINDONESIA.COM — Terkait persoalan sampah atau Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang dikeluhkan masyarakat Polewali Mandar (Polman) Sulawesi Barat beberapa hari yang lalu membuat masyarakat geram terhadap pemerintah daerah karena belum mampu memberikan solusi terkait pengolahan sampah.
Ketua Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI), Saut Marpaung menanggapi apa yang menjadi keluhan masyarakat di Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat. Kami pengurus APSI berharap sampah yang ada di TPA bisa terkelola dengan baik. Dan pemerintah harus mampu memberikan solusi terkait pengolahan sampah yang ada di Polewali Mandar.
Minggu, (6/6/2021) Saut menyampaikan kepada Enewsidonesia.com, bahwa yang menjadi persoalan kita di Indonesia itu persoalan sampah karena banyaknya sampah yang menumpuk di TPA, sementara pemerintah belum mampu mengelola sampah dengan baik yang ada dilingkungan masyarakat.
“Kami tidak menyalahkan pemerintah, tapi tugas dan tanggung jawab terkait persoalan sampah itu merupakan tanggung jawab kita bersama (masyarakat dan pemerintah). Diperlukan keterlibatan semua pihak untuk sosialisasi tentang pentingnya menjaga lingkungan dan merawat bumi,” jelasnya Saul yang juga pemerhati lingkungan.
Lebih lanjut pengusaha muda asal Provinsi Bali itu menjelaskan, kalau pemerintah Polman ingin sharing terkait pengolahan sampah, kami bisa buat diskusi online. Kalau pemerintah menginginkan kami hadir di Polman itu lebih baik lagi, karena kita bisa lansung melakukan edukasi terkait pengolahan sampah.
Sementara itu, Bambang Mappatunru yang juga pengurus APSI Sulawesi Selatan mengatakan, sampah itu adalah persoalan yang kompleks dan klasik. Sebagai masyarakat, kita juga harus punya kesadaran terkait sampah yang ada di dilingkungan kita agar terkelola dengan baik.
“Persolan sampah di Polman, harus dipikirkan dan dicarikan solusi secara bersama, bukan lebih banyak mengkritik tanpa solusi karena jenis sampah itu banyak dan pengelolaannya juga berbeda. Mengkritik boleh tapi harus berlandaskan solusi yang real dan ilmu serta pengalaman yang mumpuni dalam dunia persampahan,” ungkap pengusaha sampah itu.
Pemerintah harus melibatkan stakeholder dan para pemerhati lingkungan untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait sampah. Minimal memberikan pemahaman dan juga fasilitas kepada masyarakat ditempat umum, karena percuma kita melakukan edukasi bagaimana cara hidup bersih dan sehat kalau fasilitas tidak ada.
“Saya menilai, pengelolaan sampah di Polman kurang serius padahal jika dikaji lebih jauh, itu bisa menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) kalau terkelola dengan baik. Seperti Pemerintah Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali yang memiliki komitmen untuk menyelesaikan persoalan sampah. Kita berharap, ketika sampah terkelola dengan baik maka kita juga sudah merawat bumi dengan menjaga kelestarian lingkungan,” tutupnya.**