Enewsindonesia.com, Majene – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah bagian dari sebuah pesta demokrasi yang dilaksanakan di Negara Republik Indonesia tiap lima tahun sekali.
Sebanyak 270 Kabupaten/Kota dan Provinsi akan dihelat secara serentak pada tanggal 9 Desember 2020 dan termasuk didalamnya adalah Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat yang dijuluki Kota Assamalewuang.
Salah satu warga masyarakat Majene berinisial “SH” angkat bicara ke media untuk menyampaikan harapan dan aspirasinya ke pemerintah. Pilkada Majene sebentar lagi akan dilaksanakan, salah satu calon kepala daerah yang di kabarkan ingin kembali maju yang saat ini berada pada posisi incumbent/ petahana.
”Ia berharap kepada pemerintah jangan sampai ada upaya mengintimidasi kepada Kepala Dusun, Kepala Desa, Imam-imam Mesjid, Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), sebab itu hak setiap orang yang tak dapat di intervensi,” ungkapnya ke reporter enewsindonesia.com, Rabu, 17 Juni 2020.
Mereka yang berstatus PNS untuk tidak takut jika ada yang memberikan ultimatum ataupun ancaman dari salah satu pasangan Cakada, karena sebagai ASN mesti netral atau tidak memihak kepada salah satu paslon Cakada apalagi sampai terang-terangan mendukung.
“Dalam hal pilihan itu tidak boleh ada paksaan, karena Negara kita menganut sistem demokrasi, apalagi soal pilihan itu tergantung hati nurani bukan paksaan atau ancaman dari salah satu pasangan calon. Kita ingin pemimpin kita kedepannya lebih baik dan mampu membawa perubahan untuk Kab. Majene lima tahun yang akan datang,” ungkap HS.
Terkadang terdengar cerita diluar sana, seorang PNS ini takut akan mutasi jabatan, apalagi kalau di mutasi ke daerah terpencil atau terisolir, mau tak mau mereka memilih calon yang tidak sesuai dengan hati nuraninya.
Iapun menambahkan “Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU) agar tetap netral dan tegas tanpa memihak ke salah satu pasangan calon sehingga pilkada nantinya akan berjalan dengan aman, damai tanpa menimbulkan konflik,” tutupnya.
Reporter : Aldo
Editor : Haswal Hirata