ENEWSINDONESIA.COM, BONE ■ Dugaan penganiayaan tiga kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan berbuntut panjang. Kabar terkini, ketua PMII Bone, beserta dua pengurus lainnya dilapor balik oleh pihak Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) juga dengan dugaan penyerangan.
Kabar tersebut diungkapkan Muh. Azhar Syam S.hi.,MH selaku kuasa hukum terlapor dari pihak Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bone.
“Lokasi kejadian di gedung Persatuan Guru Indonesia (PGRI) Jalan Jendral Ahmad Yani, Bone,” kata Azhar kepada Enewsindonesia.com, Ahad (17/12/2023).
Menurut Azhar, pada kejadian itu disinyalir ada pihak yang menjadi korban pemukulan yang diduga keras dilakukan oleh oknum HMI.
“Kami membantah bahwa ada penyerangan dan penganiayaan sebagaimana yang dilaporkan (pelaporan balik. Red) oleh pihak pelapor (HMI. Red) kepada klien kami (PMII. Red),” ujar Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum dan Pusat Kajian Hukum & Advokasi Lapawawoi Karaeng Sigeri (YLBH PUKHAD LKS) itu.
Meskipun demikian, Azhar mengatakan tetap menghargai proses hukum yang sedang berjalan.
“Kita percayakan ke penyidik terkait proses hukumnya, kami meyakini bahwasanya penyidik akan bekerja dengan profesional,” jelasnya.
Dikatakannya, di ranah hukum setiap orang memang diberi ruang untuk melaporkan dan ataupun menuntut orang atau kelompok lain.
“Namun wajib dibuktikan. Sebab jikalau tidak mampu dibuktikan, ada konsekuensi,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, aksi penganiayaan terjadi di kegiatan pelantikan pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Syariah IAIN Bone yang bertempat di Gedung PGRI, Jalan Ahmad Yani, Kota Watampone, Selasa (3/10/2023) menjelang tengah malam.
Dari informasi yang dihimpun, terdapat tiga korban dalam aksi penganiayaan tersebut yakni, Muh. Khairul Akbar (19) Ketua PMII Komisariat IAIN Bone, Eva Saslia (18) Ketua Kopri PMII IAIN Bone, dan Syawal Syaputra (19) Sekum PMII Komisariat IAIN Bone.
Akibat kejadian tersebut, ketiganya resmi membuat laporan polisi di Unit Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Bone.
Salah seorang korban pengeroyokan, Muh Khairul Akbar kepada awak media menjelaskan bahwa pengeroyokan bermula setelah menghadiri Pelantikan HMI Komisariat Syariah IAIN Bone di GGI Bone.
“Saya bersama pengurus lainya menghadiri undangan Pelantikan HMI Syariah IAIN Bone namun saat acara selesai, saya dipanggil keluar diparkiran untuk bercerita oleh pengurus HMI namun pas duduk kemudian saya langsung dipukul bersama ketua Kopri,” paparnya.
Jurnalis: Abdul Muhaimin