Tingkatkan SDM, 70 Pengawas dan Pengurus Koperasi Ikuti Pelatihan

Featured Video Play Icon

ENEWSINDONESIA.COM, BONE — Jumlah koperasi di Provinsi Sulawesi Selatan termasuk di Kabupaten Bone mencapai 8.000 unit, namun hanya 42 persen diantaranya yang aktif serta menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT).

Guna meningkatkan kesadaran perkoperasian sebagai salah satu penopang perekonomian, maka, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Bone menggelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM (Sumber Daya Manusia) Bagi Pengawas dan Pengurus Koperasi Berbasis Kompetensi.

   
 

Melalui Program Peningkatan Kapasitas Koperasi Usaha Mikro dan Kecil (PK2UMK) DAK Non Fisik, kegiatan dihelat selama tiga hari, 9-11 November 2023 di Helios Hotel, Jl Langsat Kelurahan Macege Kecamatan Tanete Riattang Barat.

Ketua Panitia Pelaksana, Muh Tahir S.Pd dalam laporannya membeberkan, jumlah peserta dalam kegiatan itu sebanyak 70 orang dari pengawas dan pengurus koperasi.

“Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan SDM dan kapasitas koperasi usaha kecil mikro, ” jelasnya.

Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan, Drs H Alimuddin Massappa, MH membuka langsung kegiatan, Kamis, 9 November pagi tadi didampingi Kadis Koperasi dan UKM Kabupaten Bone, Ir Hj Wahida, MSi.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan yang digelar Diskop dan UKM ini. Karena banyak koperasi tidak berkembang dikarenakan masih kurangnya kepercayaan terhadap koperasi maupun pada pengelolaan keuangannya, ” ungkapnya.

Olehnya itu, kata Mantan Kadispora ini, melalui pelatihan tersebut, diharapkan ada peningkatan SDM bagi pengawas dan pengurus.

“Sehingga koperasi yang dikelola bisa mensejahterakan anggotanya,” harapnya.

Sementara Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Irma Salamatan, MHum dalam sambutannya dengan lugas mengatakan koperasi yang bermasalab diibaratkan hiduo segan mati tak mau.

“Koperasi bermasalah itu disebabkan karena tujuan awal pembentukannya tidak berdasarkan marwah perkoperasian yang berazas gotong royong.

“Banyak Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang menjadi wadah pencucian uang bahkan jadi sarang tengkulak, ” ucapnya dengan nada prihatin.

Padahal kata dia, usaha ekonomi termasuk koperasi yang berbadan hukum, seharusnya dikelola secara sehat.

Beberapa narasumber yakni Bachtiar Baso, Salman Sahmad, Bahrul Ulum Ilham, dan Muhammad Nurfitrani, sengaja dihadirkan panitia untuk membimbing dan mentransfer ilmunya kepada peserta. (Rosdiana Sulja)

banner 728x250    banner 728x250  

Tinggalkan Balasan