Program MARASA Hadir Sebagai Solusi Kemajuan Desa di Sulbar

ENEWSINDONESIA.COM,  MAMUJU — Program MARASA (Mandiri, Cerdas dan Sehat) merupakan program unggulan pemerintah daerah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) yang memberi dampak kepada kemajuan desa.

Sofyan Kepala Bidang Pengembangan Usaha Ekonomi Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PUE-PMD) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Sulbar saat ditemui di ruangan kerjanya, Selasa (29/6/2021) menyampaikan, Program MARASA ini merupakan salah satu program yang bisa memberikan solusi dan mengangkat derajat desa atau status desa menjadi lebih baik.



banner 728x250

Hadirnya program MARASA bukan hanya semata-mata desanya tetapi terlebih kepada kesejahteraan masyarakat desa yang ikut merasakan langsung manfaat adanya program MARASA. Seperti merubah kondisi-kondisi tertentu, misalnya: Ada beberapa desa yang tingkat atau angka stunting nya masih tinggi. Itu juga bisa disentuh oleh program MARASA,  supaya persoalan stunting yang ada di Sulbar bisa kita kurangi.

“Program MARASA ini bukan hanya milik Gubernur atau pemerintah provinsi, tetapi kami berharap program ini bisa menjadi milik desa itu sendiri. Meskipun program ini tidak menyentuh 575 desa yang ada di Sulbar, tapi minimal desa-desa yang tertinggal dan yang sangat tertinggal bisa meningkat,” ungkap Sofyan, pria yang murah senyum itu.

Tahun ini agak berbeda dengan tahun sebelumnya, sudah dua tahun program MARASA ini berjalan. Sasarannya desa-desa yang sangat tertinggal dan tertinggal. Dan tahun ini Gubernur Sulbar, Andi Ali Baal Masdar mengambil kebijakan untuk menyentuh wilayah perkotaan.

“MARASA Perkotaan akan menyentuh seluruh kelurahan di Sulbar, yang berjumlah 73 Kelurahan. Bukan hanya Kelurahan yang disentuh tetapi juga ada beberapa desa yang berjumlah 43 desa. Lokus desa untuk tahun ini tidak sebanyak dengan tahun sebelumnya karena mengingat keuangan daerah kita terbatas,” ungkapnya.

Lebih lanjut putera kelahiran Polman itu mengatakan, Fokus utama program MARASA Perkotaan itu dengan pola pemberdayaan masyarakat yang diterapkan untuk menyelesaikan masalah di lingkungan khususnya pada persampahan, termasuk persoalan sanitasi. Itu menjadi bagian dari rencana program MARASA perkotaan yang ada di kelurahan.

“Program MARASA perkotaan ini memang belum menyelesaikan persoalan yang ada secara keseluruhan, tapi program yang akan kita kerahkan ini bisa menjadi stimulus untuk memberikan pembelajaran kepada kelompok masyarakat yang ada di perkotaan agar bisa mengelola sampah secara cerdas, agar tidak mencemari lingkungan,” jelasnya.

Sampah harus dikelola dengan baik, dipisahkan antara sampah organik dan sampah anorganik. Sampah anorganik itu berbagai jenis, ada yang bisa untuk di daur ulang atau untuk dijadikan bahan kerajinan tangan, sehingga memiliki nilai jual.

“Kita harapkan kepada lurah sebagai koordinator, bisa mengawal program ini tentunya dengan harapan lebih kepada pemberdayaan masyarakat dan kelompok swadaya masyarakat yang ada,” tutupnya.



   

Tinggalkan Balasan