Oleh : Ahmad Fauzi Nurdin
Nur Alam adalah nama pemimpin yang akan selalu saya kenang dengan baik. Dirinya mungkin, sebagaimana judul bukunya, “dipaksa kalah” dan “divonis salah,” akan tetapi selalu mendapat tempat di hati masyarakat, orang-orang yang dipimpinnya selama dua periode.
Meskipun tidak lagi menjabat sebagai Gubernur dan sementara berada di ujung masa hukumannya, Nur Alam tetap menjadi subjek pembicaraan para warga di berbagai warkop dengan hangat. Namanya tetap dikenang dengan baik atas kerja-kerjanya.
Masyarakat tentu adil dalam menilai. Kasus hukum yang dihadapi Nur Alam tidak menjadi penggugur segala terobosan yang dilakukannya untuk Sultra. Selama menjabat dirinya adalah pemimpin yang mampu menyerap aspirasi masyarakat dan mengartikulasikannya dalam berbagai kebijakan yang bukan saja populis namun juga tepat.
Salah satu kebijakan yang menjadi legacy dari masa kepemipinan Nur Alam adalah Bahteramas. Program ini memilki 3 (tiga) unggulan yang merupakan visi misi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara yakni: pemberian dana “Block Grant” bagi Desa dan Kelurahan; penyediaan dana pembebasan biaya “operasional pendidikan”; dan biaya “pengobatan gratis” bagi masyarakat kurang mampu.
Program Bahteramas dilaksanakan dengan serius oleh pemerintah di bawah kepmimpinan Nur Alam. Sebagai contoh kongkrit beberapa teman saya mendapatkan pembebasan biaya operasional pendidikan ketika berkuliah di luar daerah. Mereka menceritakan betapa sangat terbantukan dengan program tersebut. Saya, yang hanya mendapati cerita mereka, ikut bangga dan kagum dengan program Bahteramas. Nur Alam, dalam masa kepemimpinannya, telah menunjukkan komitmen yang besar dan tegas terhadap pendidikan daerah dan peningkatan sumber daya manusia.
Tentu masih banyak contoh lainnya tentang keberhasilan program Bahteramas di sektor lainnya. Keberhasilan program ini jelas tidak terlepas dari tangan dingin seorang Nur Alam.
Pertengah bulan ini Nur Alam akan bebas. Banyak warga yang menantinya. Dirinya boleh salah di ujung palu hakim namun di mata dan hati masyarakat, orang-orang yang merasakan langsung kinerjanya, dirinya tetap adalah pemimpin yang kharismatik.