Oleh: Ustadzah Sa’diyah Lanre Said
Direktris Pondok Pesantren Putri Darul Huffadh, Sabtu (29/1/2022)
ENEWSINDONESIA.COM – Jam 13.42 tepat saat HP mengeluarkan getaran dan beberapa screnshoot berita masuk di HP-ku. Informasi seputar pemberitaan BNPT yang mengeluarkan nama-nama pesantren terkait gerakan terorisme.
Darul Huffadh, juga masuk? Iya. Itu yang membuat saya kaget dengan pemberitaan tersebut. Dengan kata, “Ponpes 77 Bone” nama itu tertulis jelas dalam salah satu pesantren yang dimaksudkan.
Kredibilitaskah informasi ini?
DARUL HUFFADH dan Pola Pendidikan Pesantren.
Darul Huffadh terkenal sebagai pesantren 77, telah berdiri dari tahun 1975, di Desa Tarasu Dusun Tuju-Tuju oleh Al-Ust. Lanre Said. Pola pendidikan yang diterapkan mencakup kurikulum madrasah yang berada dibawah KEMENAG Bone, paduan kurikulum pondok modern Gontor, juga beberapa tambahan dengan aktifitas ekstrakulikuler lainnya semisal Pramuka, pidato juga tapak suci.
Pembahasan Darul Huffadh, sudah banyak diliput media dari tahun 1993, ketika diresmikan langsung oleh Bapak Bupati Bone, untuk pertamakalinya. Hingga setelah itu, dunia pertelevisian, koran, berita cetak dan sosial media, sudah banyak membahas sepak terjang Darul Huffadh dalam hal pendidikan dan pengajaran. Dalam acara besar hingga acara pentas seni yang menyangkut orang banyak, kami tetap mengedepankan konfirmasi dan persetujuan dari pihak kepolisian dan pemerintah setempat.
DARUL HUFFADH dan ISIS??
Isis itu apa? Gerakan yang mengatasnamakan Islam tapi nyatanya banyak hal yang bertentangan dengan Islam. Itu menurutku. Darul Huffadh, dikaitkan dengan gerakan ini, maksudnya darimana?
Apakah Darul Huffadh penggalang dana ISIS?
Dari awal berdirinya pada tahun 1975, Ust. Lanre Said, pendiri Pondok Pesantren DARUL HUFFADH sudah memiliki 3 pantangan yang tidak boleh dilanggar selama mendirikan dan memimpin pondok pesantren ini.
1. Tidak meminta SUMBANGAN dalam bentuk apapun kepada masyarakat.
2. Tidak meminta sumbangan dari santri/wati juga dari orangtua mereka.
3. Tidak mementingkan keluarga dari pondoknya sendiri. Ketiga landasan inilah yang menjadikan Ust. Lanre Said, menggarisbawahi tidak adanya MEMINTA-MINTA DAN MENERIMA SUMBANGAN BERSYARAT dari siapapun.
Ketika menggalang dana, meminta dana, open donasi, infaq terbaik Anda dan lain kata untuk meminta sumbangan, TIDAK PERNAH SAMA SEKALI ADA DALAM AGENDA DARUL HUFFADH. Silahkan Kroscek. Itu bagian dari pelanggaran besar asas berdirinya pondok pesantren DARUL HUFFADH yang telah dilakukan pendiri hingga pimpinan Darul Huffadh, saat ini. Bentuk tulisan saja, TIDAK ADA. Apalagi bentuk video atau rekaman. Lalu, adakah indikator penggalang dana? BUKA MATA dan PIKIRAN.
Apakah Darul Huffadh memiliki hubungan dari segi pendidikan dengan gerakan itu?
Pendidikan di Darul Huffadh tidak ada yang perlu dirahasiakan. Ribuan alumninya tersebar diseantero nusantara dan belajar diberbagai perguruan tinggi dalam negeri hingga luar negeri. Jadi, kalau bertanya dan dipertanyakan, sangat gampang sekali. Silahkan kroscek lagi, apakah kurikulum pembelajaran dan hal-hal yang diajarkan di dalam pondok kami ada yang menyangkut gerakan seperti ISIS? Sepertinya jauh panggang dari api. Sempalan kata tanpa bukti, bukanlah kata-kata kasar menurutku ketika sesuatu yang tidak ada justru diada-adakan seolah-olah orang lain tidak punya mata untuk melihat kenyataan yang ada.
Lalu yang beredar itu, buktinya mana? Afiliasi yang seperti apa? Mencaci maki, mencuri hingga fitnah mendapatkan sangsi di pondok ini. Sekecil itu, harus kami antisipasi. ISIS? Darimana pola indikasinya?? Waduuh.. BUKA MATA dan PIKIRAN!
Indikator apa yang digunakan BNPT, kok Darul Huffadh masuk dalam file mereka?
Andaikan BNPT yang mengeluarkan rilis nama tersebut, maka harus ada klarifikasi dan minimal menjawab pertanyaan kami, dari segi mana ponpes Darul Huffadh dikaitkan dengan ISIS? Selama ini, teguran, kritikan hingga peringatan dari pemerintah sehubungan gerakan keras, BELUM PERNAH KAMI DAPATKAN. Lantas, kenapa tiba-tiba tercantum di file yang beredar? Sungguh ajaib.
