Enewsindonesia.com — Baru-baru ini pihak Pemerintah Kabupaten Klaten menutup area penambangan pasir di beberapa titik lereng Gunung Merapi. Hal ini dilakukan karena status Gunung Merapi semakin meningkat dari waspada menjadi siaga. Laporan tersebut telah disampaikan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta setempat.
Demi menghindari hal-hal buruk yang tidak diinginkan, maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten segera melakukan tindakan. Yaitu mengusulkan kepada Pjs Bupati supaya lokasi penambangan pasir segera ditutup supaya tidak ada korban yang berjatuhan bilamana tiba-tiba terjadi letusan Gunung Merapi.
“Kami langsung bergerak cepat mengusulkan pada Pjs Bupati Klaten agar segera menutup aktivitas penambangan pasir di lereng Gunung Merapi,” kata Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sip Anwar, Kamis (5/11/2020).
Menurut laporannya, keberadaan penambangan dinilai sangat berbahaya sekali karena jaraknya sangat dekat. Yaitu hanya beberapa kilometer saja dari puncak Gunung Merapi. Sehingga selain letaknya yang berbahaya, area tersebut termasuk salah satu zona yang wajib disterilkan ketika Gunung Merapi meletus.
Tidak hanya lokasi penambangan saja yang akan ditutup, kawasan pemukiman warga yang berdekatan dengan Gunung Merapi juga akan ditutup. Hal seperti ini perlu dilakukan karena demi meminimalisir adanya korban jiwa yang berjatuhan bila ada luncuran awan panas yang datang secara tiba-tiba.
“Penutupan daerah rawan kami lakukan untuk meminimalisir adanya korban jiwa akibat luncuran awan panas yang sewaktu-waktu bisa datang,” tambahnya.
Melihat hal tersebut, maka Anwar berharap agar daerah yang masuk zona rawan seharusnya segera ditutup secepatnya. Karena pihaknya sangat tidak ingin bila terjadi hal-hal buruk yang tidak diinginkan di sekitar Klaten ketika aktivitas Gunung Merapi semakin meningkat seperti saat ini. Maka dari itu diperlukan kerja sama diantara semua pihak supaya semuanya bisa selamat ketika terjadi bencana alam seperti itu.
“Kami mengimbau pada warga yang tinggal di lereng Gunung Merapi untuk tetap tenang dan tidak panik dengan naiknya level status Gunung Merapi. Warga tetap menunggu perintah BPBD dan Pemkab Klaten untuk tindakan selanjutnya,” tutup Anwar