Korban Pengeroyokan Benarkan Terduga Pelaku Mahasiswa Unismuh

Foto: Erwin saat diadang oleh terduga pelaku. (Enews)

ENEWSINDONESIA.COM, MAKASSAR – Pimpinan Unversitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Dr. Muhammad Tahir, M.Si selaku Wakil Rektor III angkat bicara terkait pengeroyokan yang terjadi di lingkungan kampus siang tadi, Senin (29/5/2023).

Melalui siaran pers di situs resmi News Unismuh.ac.id, Tahir menyampaikan 6 poin Pernyataan Pers.

  banner 728x250

“Kami mendukung langkah yang diambil oleh korban dalam melaporkan insiden ini kepada Polsek Rappocini, dan kami menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus ini dengan seadil-adilnya,” kata Tahir dalam poin kedua pernyataan tersebut.

Pada poin ketiga, Tahir membenarkan bahwa video yang viral tersebut terjadi dalam kampus Unismuh Makassar.

“Jika terbukti bahwa pelaku penganiayaan adalah oknum mahasiswa Unismuh, kami akan mengambil tindakan tegas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sanksi akademik akan dikaji oleh Dewan Kehormatan, Etik dan Advokasi (DKEA) Unismuh, untuk memastikan keadilan dan kenyamanan beraktivitas bagi seluruh sivitas akademija Unismuh Makassar,” tegasnya dalam poin keempat.

Seperti diketahui, mahasiswa korban pengeroyokan oleh sekelompok pemuda di Gedung Iqra, Kampus Unismuh akhirnya resmi melapor ke pihak kepolisian Polsek Rappocini dengan No LP: 384/V/2023/RESTABES MKSR/ SEK RAPPOCINI.

Baca: https://enewsindonesia.com/viral-sekelompok-mahasiswa-unismuh-aniaya-rekan-sekampus/

Aksi pengeroyokan tersebut viral di media sosial. Korban bernama Erwin dan merupakan mahasiswa jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Unismuh Makassar.

Tak hanya Erwin yang menjadi korban pengeroyokan, tapi juga Aldi Wirandi yang merupakan mahasiswa jurasan Bahasa Idonesia.

“Teman saya juga dikeroyok bernama Aldi. Dia sedang di dalam kelas kemudian didatangi oleh para pelaku,” ungkap Erwin ke Enewsindonesia.com.

Erwin menyebut bahwa beberapa terduga pelaku sempat ia kenali dan membenarkan bahwa mereka merupakan mahasiswa Unismuh.

“Ada yang bernama Riki anak PBSI angkatan 2021, dan juga ada Wawan jurusan Manajemen angkatan 2017. Sedangkan yang lain tidak sempat saya perhatikan karena memakai penutup wajah,” sebut Erwin.

“Saya tidak tahu apa-apa, baru mau pulang karena baru selesai kuliah, tiba-tiba diadang beberapa orang dan langsung melakukan pemukulan,” sambungnya.

Korban pun menyesalkan bahwa pihak kampus lalai dalam melakukan keamanan terhadap mahasiswanya.

“Saya menyesalkan pihak Kampus lalai dalam melakukan tanggung jawabnya untuk melakukan pengamanan,” tandasnya.

Erwin berharap pihak kampus mengambil langkah tegas terhadap terduga pelaku dan pihak kepolisian bisa menangani kasus ini agar tidak terulang ke mahasiswa yang lain demi terciptanya keamanan dan kenyamanan dalam menjalankan rutinitas di dalam kampus.

(Andi Akbar)

banner 728x250  
Editor: Abdul Muhaimin

error: waiittt