Enewsindonesia.com – Buntut dari tindakan refresif oleh pihak kepolisian Kabupaten Mamuju saat aksi PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) pada Senin, (17/08/20) kemarin menuai beragam reaksi.
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Cabang Majene juga merespon dengan menggelar aksi solidaritas. Aksi PMII cabang Majene tersebut membawa tiga tuntutan, yakni:
- Meminta mengusut tuntas terhadap pemukulan kader PMII
- Meminta untuk mencopot Kapolda Sulawesi Barat,
- Serta mencopot Kapolresta Mamuju
Aksi Demonstrasi ini berjumlah 15 orang yang dipimpin oleh Dewi Ratna yang juga bertindak sebaga koordinator lapangan (Korlap). Aksi demonstrasi tersebut disambut baik oleh pihak Polres Kabupaten Majene dan langsung melaksanakan dialog.
Wakapolres Majene, Kompol Jufri saat dialog mula-mula menyampaikan permohonan maaf karena Kapolres Majene sedang tidak berada ditempat, karena sedang memiliki urusan penting yang tidak bisa ditingggalkan di Mamuju.
“Kami menyambut dan berdialog dengan para mahasiswa, Pak Kapolres sedang berada di Mamuju dan kami memohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” ungkap Kompol Jufri saat dialog dengan para mahasiswa, Selasa (18/8/2020).
Selain menyambut baik dengan menggelar dialog, Wakapolres Majene juga memerintahkan para bawahannya untuk membagikan masker kepada para pendemo.
Kompol Jufri juga menegaskan telah mendengarkan tuntutan mahasiswa PMII. Dan akan segera melaporkan ke Polda Sulbar untuk ditindak lanjuti sesuai ketentuan dan aturan berlaku.
“Insya Allah kami telah menerima laporan dari para Mahasiswa PMII. Kami juga akan segera melaporkan hal ini semoga bisa ditindak lanjuti sebagaimana mestinya dengan tetap mengacu pada aturan dan ketentuan,” tutupnya. (Aldo/AnQ)