ENEWSINDONESIA.COM, MAJENE – Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Marendeng Majene, Syuaib membantah isu pemotongan beasiswa miskin di internalnya, Rabu (19/1/2022).
“Apa yang diberitakan tersebut yang katanya ada pemotongan beasiswa miskin oleh oknum kampus bekerja sama dengan oknum tertentu dengan jumlah rincian yang dituliskan di dalamnya itu sama sekali tidak benar jadi saya bantah itu,” tegas Syuaib.
Syuaib melanjutkan, bahwa isu tersebut tak mendasar. Pasalnya, beasiswa miskin tersebut masuk langsung ke rekening mereka (Mahasiswa penerima) masing – masing yang jumlahnya Rp. 7.200.000.
“Dana per semester di kampus ini berjumlah Rp. 2.400.000, sisanya itu mereka kantongi atau jadi milik mereka. Jadi bagaimana mungkin ada pemotongan? Kami pun sudah membicarakan persoalan ini dengan internal kami dan juga terlebih dengan para mahasiswa,” ujar Syuaib.
Sementara itu, Ketua BEM Stikes Marendeng yang dikonfirmasi media Enewsindonesia, mengatakan, “Awalnya saya bincang – bincang lepas membahas soal isu ini dengan si penulis berita, kemudian dirinya menawarkan untuk menyiarkan beritanya tapi saya bilang: jangan! Kami mau audience dulu dengan kampus dan konsultasi wilayah internal.”
“Tapi ternyata beritanya sudah disiarkan tanpa adanya komunikasi awal atau persetujuan,” pungkas Rafli ketua BEM Stikes Marendeng
Reporter/Penulis: Arfan Renaldi