ENEWSINDONESIA.COM, BONE – Dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir ini, kasus gigitan anjing hingga terpapar rabies meningkat di Indonesia.
Seperti yang saat ini terjadi di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT). Kasus warga digigit anjing terus bertambah, pasca-pemerintah setempat mengeluarkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Rabies.
“Data terbaru hingga Sabtu, (3/6/2023) pukul 18.00 Wita, tercatat 139 orang kena gigitan anjing,” kata kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten TTS Dianar Atti, kepada sejumlah wartawan, Ahad (4/6/2023).
Begitu juga yang saat ini terjadi di Kabupaten Gianyar, Bali. Kasus gigitan anjing memperihatinkan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Gianyar, rata-rata jumlah kasus gigitan anjing mencapai ratusan orang.
Terbaru, di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan seorang bocah laki-laki bernama AG (7), warga Labempa Kelurahan Walannae, Kecamatan Tanete Riattang menjadi korban gigitan anjing. Belum ada keterangan resmi dari pihak rumah sakit tempat anak ini dirawat, apakah korban terpapar rabies atau tidak.
Insiden itu terjadi saat korban sedang duduk bersantai di depan rumahnya bersama neneknya. Tiba-tiba anjing liar langsung menerkam, pada Ahad (4/5/2023) sekitar pukul 12.00 Wita.
“Anjing tersebut menyerang bagian wajah korban,” kata salah satu tokoh masyarakat, Nurhidayat
Warga yang melihat kejadian itu sontak mengejar, hingga saat ini anjing tersebut belum tertangkap.
Sementara korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Hafsah untuk menjalani perawatan intensif.
“Korban saat itu juga dilarikan ke Rumah Sakit Hafsah,” ujar Nurhidayat
Nurhidayat mengimbau kepada warga Labempa dan sekitarnya agar waspada dan berhati-hati karena anjing liar yang masih berkeliaran.