ENEWSINDONESIA.COM, BONE – Pasca harga BBM dinaikkan oleh pemerintah, sopir angkutan penumpang di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan melakukan penyesuaian tarif.
Bur, salah satu sopir menyampaikan bahwa kenaikan tarif mobil angkutan ini mengikuti naiknya harga BBM.
“Kami sudah menggelar rapat sesama sopir angkutan fan telah menentukan tarif angkutan untuk wilayah kota Bone dan Bone bagian utara,” ujarnya.
Baca: https://enewsindonesia.com/ini-tarif-mobil-angkutan-penumpang-terbaru-kota-bone-makassar/
Baca juga: https://enewsindonesia.com/sopir-angkutan-penumpang-di-bone-naikkan-tarif-ini-kata-kadishub/
Salah satu warga Bone, Nurhidayat menilai keputusan para sopir tersebut sangat terburu-buru tanpa kanian yang mendalam.
“Seharusnya, indikatornya adalah biaya tambahan BBM, semisalnya, Bone – Makassar dipakai 10 Liter BBM sebelum naik 7.650 x 10 = 76,500 BBM setelah naik 10.000 x 10 = 100.000 jadi biaya tambahan setelah BBM naik Rp.23.500 inilah 23.500 yang menjadi biaya tambahan penumpang mobil Bone – Makassar,” papar Nurhidayat, Senin (5/9/2022).
Dengan catatan, lanjut Nurhidayat, tidak dibebankan kepada perorang biaya tambahan tapi akumulasi dari penumpang dengan estimasi 2-3 hitungan terendah penumpang yang ke Bone-Makassar tiap hari.
“Mungkin kenaikannya bisa Rp.10.000,” sambungnya.
Dia menambahkan, sebelum pandemi Covid 19, sewa mobil Rp.80.000 Bone – Makassar, karena Covid dinaikkan Rp.100.000.
“Tapi setelah pandemi sewa mobil tidak turun di harga semula,” ungkapnya.
Sekedar meluruskan tanggapan pak nurhidayat dengan adanya kenaikan tarif Bone-Makassar !!
Sebelum covid 19 memang tarif 80 ribu ,dan naik ke 100 ribu
Tapi setelah pandemi tarif tidak turun karena BBM jenis premium di hilangkan !!
Yg ada cuma BBM jenis pertalite yg sedikit murah di bawah pertamax !!
Dan bicara soal indikator yang di maksud ,Bone-Makassar yang di pakai 38 liter PP ,bukan 10 liter seperti yg dia kira !!
2.350 x 38 = 89.300
Terima kasih