ENEWSINDONESIA.COM, SULUT – Video seorang wanita nekat mengadang sebuah mobil hingga terseret viral di media sosial.
Video tersebut berdurasi 6 menit 49 detik yang direkam oleh warga di sekitar lokasi kejadian.
Mobil tersebut adalah milik Wakil Ketua DPRD Sulawesi Utara, James Arthur Kojongian (JAK), sementara perempuan yang mengadang mobil diketahui bernama Michaela Paruntu.
Peristiwa tersebut diduga dilatarbelakangi masalah perselingkuhan.
Diketahui, bahwa James Arthur Kojongian (JAK) merupakan ketua harian partai Golkar Sulawesi Utara (Sulut) periode 2020 – 2025 dan dia dinonaktifkan dari jabatan ketua harian.
“Media sosial bahkan dari teman-teman media dengan apa yang menimpa salah satu kader partai Golkar berinisial J, maka dengan arif dan bijaksana kami mengambil sikap (Partai Golakar Sulawesi Utara) menonaktifkan jabatan dari ketua harian partai Golkar,” tegas Feryando Lamaluta, wakil ketua bidang organisasi DPD partai golkar Sulut dalam jumpa pers, Rabu (27/1/2021).
Keputusan tersebut merupakan hasil rapat pimpinan harian terbatas yang dipimpin Ketua DPD I Partai Golkar Sulut Christiany Euginia Paruntu.
“Dan demi menjaga marwah dan wibawa Partai Golkar, kami akan meminta kajian dari Bidang Hukum untuk memutuskan langkah selanjutnya,” lanjut Lamaluta.
“Keputusan ini yang bisa kami lakukan saat ini, supaya masyarakat juga bisa tahu bahwa Partai Golkar dapat menyikapi dengan bijak dan arif tentang persoalan yang ada,” tambah Lamaluta.
Dengan kejadian ini, James pun meminta maaf kepada istri, keluarga dan masyarakat Sulawesi Utara (Sulut).
Tapi yang dia sesalkan bahwa penonaktifannya dari ketua harian partai golkar Sulawesi Utara tidak ada konfirmasi ke dirinya sebelum dilaksanakannya jumpa pers oleh pengurus golkar Sulut.
“Kekhilafan dan tragedi tidak pernah kita inginkan. Saat ini saya dan keluarga akan memperbaiki hal yang salah yang telah terjadi. Saya minta maaf sedalam-dalamnya atas peristiwa sedih dan menjadi tragedi dalam bahtera rumah tangga saya, saya meminta maaf kepada istri tercinta, dan seisi keluraga, dan kepada seluruh rakyat Sulut, dan Indonesia,” ujarnya melalui pesan singkat saat dikonfirmasi, Rabu (27/1/2021) pukul 17.24 Wita dikutip dari Kompas.com.
“Sampai saat ini, pengurus Golkar Sulut belum meminta klarifikasi kepada saya. Saya sangat menjunjung tinggi keputusan partai, tapi setidaknya partai memanggil saya hadir dalam rapat internal terbatas pengurus DPD I,” lanjut JAK.
“Saya berharap, proses ini bisa dilihat partai bukan sebagai kasus korupsi atau kejahatan berat. Ini bagian dari kehidupan saya, dan partai harus membedakan mana urusan organisasi partai dan kehidupan pribadi,” tutup JAK.(*)