Enewsindonesia.com, MAMUJU – Seleksi Kemanpuan Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Silip (CPNS) lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, akan digelar di Gedung Serbaguna Rujab Gubernur Jl Abd Malik Pattana Endeng, Mamuju, 21-28 Februari 2020.
Sebanyak 11. 480 pendaftar akan mengikuti SKD dengan sistem Computers Assisted Test (CAT). Belasan ribu pendaftar tersebut akan memperebutkan 295 formasi. Terdiri dari 223 formasi guru, 31 formasi kesehatan dan 41 formasi teknis.
Sulbar merukan termasuk daerah dengan peminat CPNS terbanyak di wilayah Sulawesi, nomor dua setelah Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sulbar, Zulkifli Manggasali mengatakan, seleksi CPNS lingkup Pemprov Sulbar akan kita laksanakan secara maraton. Setiap hari akan diikuti lima sesi kecuali Jumat hanya empat sesi.
“Setiap sesi itu akan diikuti sekitar 305 orang peserta,”kata Zulkifli Manggasali kepada wartawan di rumah dinas Sekertaris Provinsi Jl And Malik Pattana Endeng, Mamuju, Rabu (19/2/2020) malam.
Zulkifli mengatakan SKD dengan metode CAT akan berlangsung dengan pengawasan yang ketat untuk menghindari terjadinya kecurangan.
Sementara Sekprov Dr Muhammad Idris mengatakan, SKD lebih menekankan pada standar dasar peserta yang dianggap layak jadi PNS, mengukur kemampuan umum dan kapasitas intelegensi.
“Metode ini (CAT) ini dianggap metode yang terbaik untuk menjaring para calon birokrasi berkelas,”kata Idris.
Idris menegaskan, dengan motode CAT, tidak akan ada lagi model penerimaan CPNS seperti dulu, muncul asumsi segok menyokok dan terjadi KKN.
Karena itu, ia memastikan jika ada peserta yang menyerahkan uang kepada seseorang dengan iming-iming agar lulus, itu salah jalan dan dipastikan model penipuan.
“Peserta langsung mengetahui pada posisi mana kemampuan mereka, jadi tidak lagi interpensi dari pihak manapun, karena yang dibolehkan masuk ruangan, hanya panitia dan peserta,”jelas mantan Kepala LAN Makassar itu.
Eks Deputi Bidang Diklat Aparatur LAN RI itu juga memastikan tidak akan ada istilah “Perjokian” (menggunakan pihak lain) ikut seleksi CPNS di Sulbar.
“Tolong kami dibantu mengawasi, saya sampaikan ke panitia, kalau ada gejala “perjokian” peserta yang bersangkutan kita langsung batalkan bisa pasti dilakukan proses hukum oleh pihak kepolisian,”pungkas Idris.
Sehingga, pria kelahiran Ulumanda, Kabupaten Majene itu, berharap dengan metode CAT akan lahir kader-kader ASN yang berkelas dan mumpuni, memilik skil dan brand yang bagus untuk mengurus Sulbar ke depan.
“Jadi tolong sampaikan ke publik, bahwa seleksi CNPS sekarang dilakukan dengan fair dan terbuka, dengan harapan lahir calon birokrat yang memiliki integritas tinggi dan punya kerangkat kerja yang baik,”tuturnya.
Selain itu, kata Idris, untuk formasi khusus seperti polisi kehutanan, tak hanya mengikuti tes SKD, juga akan dilakukan tes kesamaptaan dan pengukuran tinggi badan.
“Kemudian pranata komputen juga akan di uji dengan praktek. Karena pengalaman tahun lalu, ada yang lulus karena jago diteori tapi lemah di prakter,”jelasnya.
Untuk menghindari gangguan teknis selama jalannya seleksi, panitia bekerjasama PLN untuk menyiapkan aliran listrik dan ketersediaan genset untuk mewanti-wanti terjadi pemadaman listrik.
“Semoga tak ada kejadian mati, karena saya liat disini (Mamuju) kadang juga padam,”ucapnya.(*)
Editor : Adi