SINJAI, ENEWSINDONESIA.COM – Pergerakan Mahasiswa Islam Cabang Sinjai menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolres Sinjai, Senin (21/6/2021).
Koordinator Lapangan Aksi, Syahrul dalam orasinya mengatakan bahwa tindakan oknum tersebut sangat melukai demokrasi.
“Itu kemarin adalah tindakan yang sangat melukai demokrasi sahabatku. Maka dari PMII Cabang Sinjai meminta kepada Kapolres untuk menindak tegas dan segera melakukan penangkapan terhadap oknum-oknum yang melakukan tindak kekerasan terhadap kader kami,” kata Syahrul.
“Kalau tidak segera dilakukan tindakan, maka kita akan mencabut laporan dan membawa kasus ini ke Polda,” tegas Syahrul dalam orasinya, disambut sorakan peserta aksi unjuk rasa tersebut.
“Dan itu akan menjadi garis merah bagi Kapolres Sinjai ketika tidak mampu menyelesaikan hal-hal seperti ini,” tambahnya.
Kasat Reskrim Polres Sinjai, Iptu Abustam hadir memberikan tanggapan terhadap tuntutan para pengunjuk rasa mewakili Kapolres Sinjai yang tidak sempat hadir.
“Kami sampaikan bahwa proses penanganan laporan adik-adik yang telah dilaporkan beberapa hari yang lalu telah dilaksanakan oleh tim penyidik kami. Ada tiga laporan polisi semuanya masih berjalan secara prosedural dan profesional,” terang Iptu Abustam.
“Bahwa saat ini kami sudah melakukan beberapa pemeriksaan saksi-saksi dari adik-adik peserta aksi saat itu, dan hari ini juga kami masih tetap melaksanakan pemeriksaan saksi-saksi yang ada di sekitar TKP,” lanjutnya.
“Kemudian rencana tindak lanjut setelah kita melakukan pemeriksaan beberapa saksi, akan kami lakukan gelar perkara. Proses penyelidikan ini akan berjalan secara profesional dan akuntabel,” pungkas Iptu Abustam.
Diketahui, PMII PC Sinjai menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Sinjai yang menuntut soal transparansi studi banding sejumlah kades keluar daerah.
Aksi mahasiswa ini digelar untuk meminta klarifikasi dan transparansi menyikapi persoalan studi banding yang dilakukan oleh sejumlah kepala desa dan Kadis PMD Sinjai ke Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang dilakukan beberapa waktu lalu. Mahasiswa menilai, giat tersebut terkesan hanya sebagai jalan-jalan liburan saja.
Namun aksi tersebut ricuh dan berujung adanya tindak kekerasan oleh oknum Kepala Desa dan hal ini telah dilaporkan oleh peserta unjuk rasa ke pihak berwajib, Selasa (15/6/2021). (*)